Jokowi dan Warga Petukangan Selatan Sepakati Pembebasan Lahan
Joko Widodo, angkat bicara mengenai penyebab mandegnya pembebasan lahan proyek pembangunan jalan Tol JORRW 2.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com Nicolas Timothy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, angkat bicara mengenai penyebab mandegnya pembebasan lahan proyek pembangunan jalan Tol Jakarta Outer Ring Road West (JORRW) 2.
Ia mengatakan, komunikasi antara warga Petukangan Selatan, Jakarta Selatan dengan pejabat daerah setempat yang mandeg, menyebabkan perkara pembebasan lahan itu tak kunjung terselesaikan.
"Intinya tidak ada komunikasi, jadi tidak nyambung antara wali kota, camat, masyarakat. Sekarang disambung semua keinginan masyarakat," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi, Jakarta, Jumat (6/12/2013).
Setelah Jokowi berkomunikasi langsung dengan warga setempat, mereka justru mampu menemukan kata sepakat terkait pembebasan lahan.
Sebab, lanjut mantan Walikota Solo ini, proses pembebasan lahan di Petukangan Selatan sudah berlangsung bertahun-tahun, tanpa ada titik terang.
"Semua senang dan semua merasa sudah diajak bicara dengan baik antara masyarakat dan kita. Semua tahapan untuk proses pembebasan sudah dilalui," kata Jokowi.
Sebelumnya, pembangunan Jalan Tol JORR W2 masih menghadapi hambatan. Sepanjang 1,5 kilometer masih terputus antara Ulujami dan Meruya Selatan.
Terhambatnya pekerjaan ini lantaran masih ada warga yang menolak harga ganti rugi yang ditawarkan oleh pemerintah. Lokasi lahan yang berada di Petukangan Selatan ditawarkan pemerintah per meternya Rp3,5 juta, Rp4 juta sampai 6 juta.
Sementara, warga menginginkan per meternya 18 juta untuk zona satu, Rp16 juta untuk zona dua dan 14 juta untuk zona tiga.