Ibu yang Melahirkan di Jembatan Penyeberangan, Ternyata Pengemis
Wanita yang melahirkan di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Kebon Pala, Jakarta Timur, ternyata pernah diamankan petugas
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mutia Rahmawati (32), wanita yang melahirkan di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Kebon Pala, Jakarta Timur, Minggu (5/1/2014), ternyata pernah diamankan petugas Sudin Sosial Jakarta Pusat pada dua bulan lalu di kawasan Sarinah.
Kasudin Sosial Jakarta Timur, Masyudi, mengatakan pihaknya berencana menjemput Mutia bersama empat anaknya Rafli (7), Jibran (4), dan Syifa (2) dan bayi yang baru saja dilahirkan di JPO Kebon Pala.
Masyudi menyebutkan, Mutia sebenarnya seorang penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang pernah diciduk petugas Sudin Sosial, kemudian ia bersama anak-anaknya dimasukkan ke Panti Sosial di Kebon Kosong, Kemayoran. Setelah satu minggu dilakukan pembinaan, mereka dipulangkan ke Kediri, Jawa Timur, tempat asalnya.
"Saya kaget, apalagi pas tahu melahirkan di JPO. Karena mereka pernah diamankan, lalu dipulangkan ke Kediri," katanya di Puskesmas Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (6/1/2014).
Menurutnya, sebagai bentuk tanggungjawab sosial, pihaknya sedianya menjemput Mutia. Namun menurut Marni, bidan jaga Puskesmas Kecamatan Jatinegara, mengatakan, saat ini Mutia bersama anak-anaknya belum bisa dipindah. Sebab masih membutuhkan pemulihan minimal 2-3 hari.
"Hari ini belum bisa diijinkan pulang sampai besok. Kalau sudah pulih bisa dijemput. Karena kondisi fisiknya masih lemah dan harus diinfus ibunya," ujar Marni.
Saat ditanyakan Mutia awalnya menampik, sempat diamankan Sudin Sosial Jakarta Pusat. Namun setelah didesak akhirnya ia mengakui hal tersebut.
Dirinya bercerita, saat itu bersama ketiga anaknya tengah makan di samping KFC Sarinah. Tiba-tiba dihampiri petugas dan langsung dibawa ke Panti Sosial di Kemayoran.
"Baju kami kan memnag jelek dan lusuh, jadi dianggapnya sebagai pengemis. Makanya langsung ditangkap petugas dan dibawa ke Panti di Kemayoran," katanya.
Setelah menjalani perawatan di Puskesmas, kesehatan Mutia berangsur pulih. Namun, kini Mutia mengaku kebingungan karena tak memiliki uang untuk kembali ke Surabaya dan membayar biaya perawatannya.
"Saya maunya dibawa ke rumah saja, karena nggak punya uang untuk bayar, lagipula kan bayinya sudah lahir. Saya cuma butuh istirahat," jelasnya.