Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

15 Januari Terminal Lebak Bulus Ditutup dan Dipagari

erminal bus antarkota antarprovinsi (AKAP) Lebak Bulus, Jakarta Selatan, dipastikan jadi ditutup 15 Januari 2014

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in 15 Januari Terminal Lebak Bulus Ditutup dan Dipagari
Warta Kota/adhy kelana/kla/kla
HENTIKAN PENUTUPAN TERMINAL - Ratusan sopir, kernet, dan pedagang sekitar terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan melakukan aksi unjuk rasa menolak penutupan Terminal Lebak Bulus, Senin (6/1). Menurut mereka, penutupan terminal Lebak Bulus dapat berdampak buruk pada penghasilannya selama ini. Penutupan terminal Lebak Bulus ini oleh Pemprov DKI Jakarta akan digantikan dengan dibangun stasiun MRT dan fasilitas parkir. (Warta Kota/adhy kelana/kla) 

Tribunnews.com, Jakarta — Terminal bus antarkota antarprovinsi (AKAP) Lebak Bulus, Jakarta Selatan, dipastikan jadi ditutup. Berdasarkan jadwal pembangunan oleh PT Mass Rapid Transit (MRT), batas penutupan ialah 15 Januari 2014.

Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami mengatakan, sambil menunggu waktu penutupan, pihaknya akan mengerjakan pagar yang mengelilingi terminal tersebut. Pengerjaan pagar itu pun diperkirakan memakan waktu sekitar enam bulan lamanya.

"Sesuai jadwal, pertengahan Januari ditutup. Sambil kita pasang pagar, tahapannya merelokasi utilitas yang ada di dalam terminal. Proses itu sampai Maret 2014," ujarnya, Rabu (8/1/2014).

Pada Februari hingga April 2014, lanjut Dono, pihaknya baru akan merobohkan bangunan fisik terminal tersebut. Adapun pembangunan dipo MRT baru akan dimulai April hingga Agustus 2014. Proses berlanjut dengan perobohan Stadion Lebak Bulus.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berharap Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengoptimalkan sosialisasi kepada pihak-pihak yang menolak penutupan terminal tersebut. Ia tak ingin pembangunan megaproyek MRT yang merupakan kepentingan orang banyak gagal hanya lantaran mendapat penolakan dari segelintir orang.

"Yang menolak itu sopir, kernet, calo, pegawai tiket PO, PKL, asongan, kuli panggul, ormas, preman, tukang parkir. Kalau dulu sosialisasinya bener, beres, ndak mungkin melawan kan," ujarnya.

Hanya mengakomodasi PKL dan pegawai PO

Berita Rekomendasi

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono manampik pihaknya tidak beres dalam bekerja menyosialisasikan penutupan terminal. Tetapi, apa daya, para penghuni terminal memang menolak sehingga penutupan ditunda lantaran ngeri menimbulkan gesekan.

Kini, pihaknya masih melakukan komunikasi dengan para penolak. Pristono memastikan, dari sekian banyak pihak yang disebutkan Gubernur, pihaknya hanya mengakomodasi dua pihak, yakni PKL dan pegawai PO.

Untuk PKL, diberikan tempat relokasi di Muria Dalam. Sementara pegawai PO, Dishub meminta perusahaannya untuk memindahkan yang bersangkutan ke terminal lain dan tak dipecat.

"Itu yang resmi ya. Yang lain kan ilegal. Pokoknya kita laksanakan apa pun supaya terminal benar-benar ditutup," tegas Pristono.

Penutupan Terminal AKAP Lebak Bulus demi pembangunan MRT mendapatkan penolakan. Sejak 1 Januari hingga 7 Januari 2014 lalu, sejumlah penghuni terminal berunjuk rasa menuntut penundaan penutupan terminal hingga setelah hari raya Idul Fitri.

Tags:
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas