Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemkab Bogor Targetkan Bongkar 400 Vila dan Bangunan Liar di Puncak

Pemkab Bogor tahun 2014 ini menargetkan membongkar 400 unit vila dan bangunan liar yang ada di kawasan Puncak

zoom-in Pemkab Bogor Targetkan Bongkar 400 Vila dan Bangunan Liar di Puncak
Soewidia Henaldi/Wartakotalive.com
Vila dibongkar di Puncak 

TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2014 ini menargetkan membongkar 400 unit vila dan bangunan liar yang ada di kawasan Puncak, sebagai salah satu upaya mengembalikan fungsi lahan resapan mencegah banjir.

"Tahun 2013 lalu sudah 231 vila yang dibongkar. Tahun ini rencana pembongkaran akan kami lakukan dengan target 400 unit bangunan," ujar Bupati Bogor, Rachmat Yasin, usai rapat membahas banjir di Bendung Katulampa, Kota Bogor, Senin (20/1/2014).

Bupati Bogor mengatakan, rencana pembongkaran akan dimulai pada Februari mendatang setelah APBD disetujui. Dan pembongkaran akan dilakukan secara bertahap hingga akhir 2014.

Menurut Bupati, ada 800 unit vila di kawasan Puncak yang akan ditertibkan. Pada tahun 2013 Pemerintah Kabupaten telah menertibkan 231 bangunan. Selanjutnya 2014 akan menertibkan 400 unit bangunan. "Sisanya akan kami lakukan bertahap secara terus berkelanjutan," ujar Rachmat Yasin.

Bupati Bogor mengatakan, setelah pembongkaran, lahan-lahan bekas vila nantinya akan dijadikan kawasan agrowisata dengan melakukan penanaman serta membuat resapan agar air dari Puncak tidak langsung ke Sungai Ciliwung.

Terkait dana bantuan untuk pembongkaran vila, Rachmat Yasin mengatakan, tahun ini Pemerintah DKI Jakarta juga akan membantu dengan jumlah yang berbeda dari tahun sebelumnya. Seperti pada tahun 2013 lalu, Pemerintah DKI Jakarta telah memberikan dana bantuan dalam penataan kawasan Puncak sebesar Rp2,1 miliar.

"Bantuan MoU untuk vila sudah disepakati tahun lalu itu Rp2,1 miliar. Tahun ini rencananya akan digandakan," kata Rachmat Yasin.

Berita Rekomendasi

Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, penanganan banjir Jakarta dilakukan lewat tiga pendekatan yakni struktural, non struktural dan kulutural. Menurut Aher, pembongkaran vila di Puncak merupakan bagian dari pendekatan non struktural yang perlu didukung dengan pendekatan kultural.

"Penertiban DAS Ciliwung dengan penertiban vila adalah upaya penanganan banjir dengan pendekatan non struktural. Selanjutnya perlu kegiatan kultural yakni terkait kebiasaan masyarakat yang harus diubah menjadi baik, tidak membuang sampah di sungai. Penanganan masalah sampah berbasis masyarakat, serta gerakan Ciliwung bersih lewat penanaman pohon," katanya.

Pertemuan terkait banjir Jakarta di Bendung Katulampa juga dihadiri Gubernur Joko Widodo, yang mengatakan pembongkaran vila di Puncak akan dilanjutkan. "Terkait vila tadi sudah dilakukan pembicaraan dengan Bupati Bogor. Akan dilanjutkan kembali. Kemarin sudah selesai 231 vila, sekarang akan dilanjutkan lagi anggaran tetap dari DKI," ujarnya.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas