Fauzi Tak Berhenti Panggil Nama Istrinya yang Tengah Hamil 7 Bulan
Cinta sepasang suami-istri berakhir berakhir tragis di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang
Laporan Wartawan Warta Kota, Dwi Rizki
TRIBUNNEWS.COM - Cinta sepasang suami-istri berakhir berakhir tragis di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang pada Senin (27/1/2014) malam.
Sang suami yang menderita patah tulang dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Mintoharjo tidak henti-hentinya menanyakan kabar sang istri yang belum diketahui sudah meninggal dunia.
Sesaat setelah tersadar dari benturan keras akibat tabrakan antara sebuah mobil merek Honda City B8542RS warna silver dengan sepeda motor merek Honda Beat B3843SLA di ruas JLNT Casablanca, tepatnya di depan Mall Ambasador, seorang korban pengendara sepeda motor yang diketahui bernama Fauzi, tidak henti-hentinya memanggil nama sang istri Windawati.
"Wiwin, mba istri saya mana, aduh sakit, Wiwin mana mba, istri saya lagi hamil mba, jalan tujuh bulan, tolong mba, tolong istri saya dulu," jelas Ratna Juwita (40) warga yang mengevakuasi Fauzi, menirukan kesedihan Fauzi sesaat siuman ketika dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Mintoharjo, Selasa (28/1/2014) dini hari.
Warga Ciledug, Tangerang Kota, Banten itu pun menceritakan sepanjang perjalanan, Fauzi tidak henti-hentinya menangis dan gelisah mengkhawatirkan sang istri.
Karena terpukul, Fauzi pun beberapa kali mencoba bangun dan menanyakan keadaan sang istri. Namun, ungkapnya, agar kondisi korban tidak bertambah tertekan dan memburuk, baik warga yang menolong maupun pihak kepolisian tidak menyebutkan kondisi sang istri yang tewas seketika sesaat jatuh dari atas JLNT Casablanca setinggi sekitar 30 meter.
"Kita nggak tega ceritanya, saya sampai terharu. Nyawa itu memang ibaratnya cuma sepersekian detik, titipan dari Allah. kita nggak tahu bagaimana rencana Allah ke depan," jelasnya sedih.
Mengetahui permohonan Fauzi untuk memintanya menelepon sang istri, perempuan yang memiliki akun twitter @unaratna itu hanya menganggukan kepala dan mengiyakan segala permintaan Fauzi saja. Dirinya hanya mengatakan kalau saat ini yang terpenting adalah keselamatan Fauzi untuk menjalani perawatan.
"Mungkin sudah takdir dan suratan nasib, kita manusia harus bisa tabah. Mohon doanya kepada semua, supaya korban bisa selamat dan almarhumah bisa diterima disisi-Nya," tutupnya sembari terisak.