Jokowi-Ahok Bebankan Jaminan 5 Persen ke Jakarta Monorel: Uang Tak Kembali Jika Proyek Gagal
PT Jakarta Monorel harus menjaminkan lima persen dari total investasi mereka. Jika proyek itu tak selesai, uang jaminan hilang
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nicolas Timothy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan, pihaknya membubuhi dua persyaratan lagi kepada PT Jakarta Monorail dalam proyek monorel, satu diantaranya adalah jaminan sebanyak 5 persen.
"Kan kamu mau bangun proyek triliunan, buktikan dong kamu punya uang. Mana? Kalau enggak ada duit, berarti kamu bohong dong. Masa mau bangun satu perak duit saja nggak ada. Kalau dia gagal, duit jaminannya punya siapa? Punya Pemprov. Pokoknya kita untung terus lah," ujar Basuki atau Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu (19/2/2014).
Jaminan yang dimaksud Ahok yakni PT Jakarta Monorail harus menyerahkan jaminan bank sebesar 5 persen dari total investasi untuk pembangunan fisik monorel senilai triliunan itu.
Apabila gagal, maka jaminan 5 persen yang diserahkan ke bank tersebut nantinya akan menjadi milik pemprov DKI Jakarta. Jaminan itu sendiri untuk menunjukkan komitmen PT. Jakarta Monorail dalam proyek ini. Selain itu, mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan, persyaratan lainnya yaitu masalah tenggat waktu pembangunan proyek monorel.
"Jadi kami mau sodorin kontrak berapa tahun harus selesai. Kalau tidak selesai, semua yang terbangun itu punya Pemprov DKI. Kalau mereka tidak setuju dengan isi PKS yang baru ini, angkat kaki saja. Emangnya gue pikirin. Kita nggak keluarin duit kok untuk bangun monorel," kata Basuki.