Hore! Ada Fasilitas Hotspot Internet di Kampung Deret Petogogan
Tidak hanya itu, memasuki tahap akhir pembangunan, kampung deret itu kian modern dengan dibangunnya hotpot internet gratis
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kampung Deret Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang semula identik dengan istilah kampung kumuh kini berubah cantik dan nyaman dihuni. Tidak hanya itu, memasuki tahap akhir pembangunan, kampung deret itu kian modern dengan dibangunnya hotpot internet gratis.
Pascakunjungan Jokowi-Ahok beberapa waktu lalu, pembangunan permukiman warga RT 08,10, 11 dan 12 RW 05 yang terdiri dari 123 rumah tinggal itu kini kian sempurna. Secara keseluruhan konstruksi rumah warga sudah berdiri seluruhnya, beberapa fasilitas pendukung seperti lainnya seperti toilet, lampu penerangan, hydrand, septictank serta taman interaksi pun sudah terlihat selesai dibangun.
Tidak hanya itu, sesuai dengan arahan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama untuk menjadikan Kampung Deret Petogogan lebih modern, pembangunan fasilitas hotspot internet gratis pun sudah dibangun.
Sehingga dapat memberikan keleluasaan warga, khususnya anak-anak untuk belajar lewat internet. Namun karena berada di ruang umum, beberapa warga berpendapat kalau adanya fasilitas hot spot tersebut dapat menyebabkan lingkungan menjadi ramai dan dapat memancing masalah baru seperti polusi asap rokok.
Seperti halnya yang diutarakan, Irfan (41) warga RW 04/03 Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dikatakannya, apabila tidak dikelola dan diberikan batasan khusus kepada para anak-anak maupun para remaja, adanya fasilitas tersebut dapat disalahgunakan dan membuat masalah baru.
"Bisa juga nanti timbul tongkrongan, anak-anak jadi lupa waktu dan lingkungan jadi makin nggak kondusif karena ramai. Memang adanya internet ini bagus, tapi dampak lainnya harus bisa dicegah," ujarnya, Senin(17/3/2014).
Sementara itu, Ketua RT 10/05 Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sugino mengakui adanya sambungan internet lewat hotspot gratis dapat memancing warga khususnya remaja untuk datang dan berlama-lama lingkungan permukimannya. Tetapi hal tersebut menurutnya bukan menjadi masalah, sebab lewat fasilitas tersebut warga akan belajar dan mengakses internet dengan mudah.
Namun untuk mengatasi adanya kecenderungan remaja untuk nongkrong, pihaknya akan memberlakukan jam malam yang diterapkan kepada seluruh anak-anak dan remaja. Sehingga anak-anak dilarang untuk berkeliaran dan menghabiskan waktu di luar rumah dengan batas waktu pukul 22.00 WIB.
"Kita sudah bicarakan dengan ketua RT dan RW untuk memberlakukan jam malam, dan sudah disepakati oleh semuanya. Jadi anak-anak tidak boleh lagi berkeliaran sampai jam sepuluh malam pada Senin sampai Jumat, sedangkan pada Sabtu dan Minggu kita berikan waktu sampai jam dua belas malam," ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Selatan, Syamsuddin Noor mengatakan tujuan utama dibangunnya hotspot internet tersebut agar warga dapat mengakses internet secara gratis. Selain itu, lewat internet gratis tersebut, warga khususnya anak-anak diharapkan dapat lebih sadar teknologi.
"Karena bisa diakses lebih mudah, diharapkan agar warga menjadi sadar teknologi. Karena lewat internet, seluruh informasi dan ilmu pengetahuan bisa didapat warga dengan mudah," ujarnya.
Kasi Humas Sudin Komunikasi Informasi dan Kehumasan Jakarta Selatan, Kristianto mengatakan fasilitas hotspot internet tersebut adalah hasil kerjasama Pemkot Jakarta Selatan dengan Telkom untuk memfasilitasi ketiga lokasi kampung deret, yakni Petoogan Kebayoran Baru, Gandaria Selatan Cilandak dan Pasar Minggu Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
"Wilayah Petogogan sendiri sudah dibangun sebanyak tiga buah pemancar yang direncanakan bisa mengcover seluruh warga. Tahapannya sekarang hanya proses pemrograman dan sosialisasi terkait penggunaan hotspot kepada warga," tambahnya. (Dwi Rizki)