Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Inilah Tarif Calon Pemilih Bayaran

Masa tenang dianggap gerakan efektif untuk melakukan serangan duit (bukan serangan fajar lagi). Merasa akan menjadi kejaran mereka pun pasang tarif

Penulis: Catur W Edy
zoom-in Inilah Tarif Calon Pemilih Bayaran
SIMULASI PEMILU/adhy kelana/kla
SIMULASI PEMILU - Petugas KPU tengah melakukan simulasi pemilu di tempat Pemungutan Suara di halaman kantor Kecamatan PS Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (3/4). Petugas mensosialisasikan tatacara proses pencoblosan surat suara. (Warta kota/adhy kelana/kla) 

TRIBUNNEWS.COM --  Masa tenang dianggap gerakan efektif untuk melakukan serangan duit (bukan serangan fajar lagi). Merasa akan menjadi kejaran pelaku yang ditugaskan mencari massa pemilih bayaran. Massa pun pasang tarif harga tinggi, seperti sebut saja, Idun dan Sabit (bukan nama sebenarnya). Dia mengaku telah menerima bayaran untuk mencoblos calon anggota DRR tertentu dengan imbalan Rp 25.000-Rp 50.000.Pemilu 2014 yang akan berlangsung 9 April mendatang.

Idun dan Sabit mengaku sudah dihubungi calon legislatif (caleg) tertentu. Kali ini, keduanya menawarkan tarif Rp 200.000/suara. Warga Jatipulo, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat ini beralasan, upah ikut kampanye saja Rp 50.000, sehingga tarif untuk mencoblos caleg tertentu harus empat kali lipatnya. "Iya lah, kita diajak kampanye saja dibayar Rp 50.000, masa untuk mencoblos calon tertentu tarifnya lebih rendah atau sama dengan ikut kampanye parpol," kata Sabit.

Sabit dan IM mengakui pada masa kampanye yang berakhir Sabtu (5/4) sudah didatangi tim sukses beberapa caleg. Selain memberikan beras atau sembako, warga juga diminta menyerahkan fotocopy kartu keluarga (KK) dan fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai syarat mengambil sembako. "Mereka pas ngasih sembako bilang, nanti pas pencoblosan disuruh milih salah satu caleg. Saya sih manggut-manggut saja," kata Idun sambil ngakak.

Kemudian datang lagi tim sukses caleg lainnya yang sama-sama mengatakan kalau pada saat pencoblosan jangan lupa coblos nomor tertentu. "Ya kita bilang insyaallah, masak mau bilang enggak, ha... ha.. ha....," ujarnya

Jadi, intinya, kata Sabit maupun Idun, mereka akan memberikan hak suara kepada caleg yang nantinya memberikan uang terbesar. "Lihat nanti dah, pas serangan fajar aja," kata Sabit.

Dia mengatakan, sebagian warga kampungnya selama masa kampanye adalah massa bayaran. Tidak terbatas partai politik manapun, asalkan ada uang, mereka akan dengan senang hati berangkat menuju lokasi kampanye.

"Waktu kampanye di Senayan kemarin saya ikut, cuma dikasih gocap (Rp 50.000). Saya mah apa saja, yang penting duit. partai  apa saja, rata-rata ngasih gocap (Rp 50.000) juga. Yang penting asal kita mau panas-panasan saja," katanya.

Berita Rekomendasi

Diakui Sabit, kawasan Jatipulo menjadi salah satu target caleg dalam mengumpulkan massa. Di RT tempat tinggal Sabit, sedikitnya ada 16 orang yang langganan menjadi massa kampanye bayaran.

Mau Tahu berita lengkapnya, BACA WARTA KOTA EDISI CETAK HARI INI, SENIN, 7 APRIL 20014

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas