Emon Mengaku Pernah Disodomi Seorang Kakek dan Diberi Petuah
Emon mengaku punya alasan lain untuk serangkaian perbuatan asusilanya.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Emon mengaku punya alasan lain untuk serangkaian perbuatan asusilanya. Menurut Emon, saat bekerja sebagai kuli bangunan, selepas lulus sekolah, ia bertemu seorang pria tua di pasar hewan di Citamiang, Sukabumi.
"Waktu itu saya berada di pasar domba dekat Polsek Citamiang, tiba-tiba ada seorang kakek. Kata kakek itu, 'kalau kamu ingin kaya, kamu harus 200 kali melakukan sodomi'," ujarnya.
Sejak itu, Emon semakin terdorong untuk mencabuli bocah laki-laki sebanyak-banyaknya agar terlepas dari jerat kemiskinan.
Saat ditanya siapa kakek tersebut dan di mana alamatnya, Emon lagi-lagi pelit bicara. Menurutnya, si kakek merupakan orang kaya. Emon juga mengatakan, si kakek kaya tersebut pernah menyodominya, lalu... "Tiba-tiba menghilang," ujar Emon.
Wakil Kepala Polda Jawa Barat, Brigjen Pol Rycho Amelza Dhaniel telah menemui dan berdialog dengan Emon. Rycho menggunakan pendekatan psikologi untuk mendapatkan profil Emon. Seusai dialog, Rycho menyatakan Emon mengarah ke pedofilia. Untuk kepastiannya, polisi akan memeriksa kejiwaan Emon.
Menurut seorang penyidik Polres Sukabumi Kota, pemeriksaan terhadap Emon belum optimal karena belum ada hasil pemeriksaan yang menyatakan kejiwaaan Emon stabil sehingga layak diperiksa. Penyidik tersebut menambahkan, Emon sering berbicara sendiri
Emon hingga kini masih dites kejiwaannya. Pihak kepolisian pun melakukan tes psikologi kepada Emon untuk mengetahui keadaan kejiwaannya. Pelaku sodomi tersebut pun dikatakan penyidik masih serin berkata melantur. Sehingga belum bisa diperiksa secara utuh sambil menunggu hasil tes kejiwaan yang dilakukan polisi.