Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Tertangkapnya Bupati Bogor, Rachmat Yasin oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di rumahnya pada Rabu (7/5/2014) lalu, hingga saat ini masih menjadi pembicaraan hangat warga sekitarnya.

KPK tangkap Rachmat pada pukul sekitar 18.30 WIB di rumahnya, yang terletak di perumahan Taman Yasmin, sektor 3, jalan Wijaya Kusuma Raya No. 103, Kelurahan Curug Mekar, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

Pantauan Tribunnews.com, beberapa warga sekitar perumahan tersebut sedang membicarakan kejadian penangkapan Rachmat oleh KPK. Obrolan warga ini, dimulai setalah melakukan ibadah sholat jumat di Masjid Raya Taman Yasmin. Mesjid ini tidak jauh dari lokasi penangkapan, hanya berjarak kurang lebih 500 meter.

"Saya kurang mengenal (Rachmat Yasin), karena dia jadi tinggal di sini kan. Saya juga taunya dari baca berita, enggak tau waktu itu lagi ada penangkapan. Ini juga lagi ngobrolin," kata salah satu warga Taman Yasmin, Bogor, Jumat (9/5/2014).

Dari pantauan Tribunnews.com pada hari ini, lokasi penangkapan Rachmat terlihat sepi dan tidak ada aktivitas di rumah tersebut. Pihak keamanan perumahan yang tepat berada di depan rumah Bupati pun, tidak terlalu mengenal Rachmat. "Jarang dia ke sini dan gak kenal," ucap pihak keamanan.

KPK telah menetapkan Rachmat Yasin, M. Zairin dan Yohan sebagai tersangka. Rahmat dan Zairin diduga sebagai pihak penerima suap. Sementara Yohan sebagai pemberi suap, dia merupakan pihak swasta dari PT Bukit Jonggol Asri (BJA).

Kasus suap ini diduga terkait pemberian rekomendasi tukar menukar kawasan hutan seluas 2.754 hektare di Bogor, Jawa Barat. Nilai suap sebesar Rp4,5 miliar.