Pedagangan Musiman Membludak, Lalu Lintas Rawamangun Kusut
Mereka menyebabkan lalu lintas di antara muka terminal dan Pasar Rawamangun, Jalan Pegambiran, macet parah.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Pedagang makanan musiman yang muncul saat bulan puasa menyebabkan kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, kian semrawut.
Mereka menyebabkan lalu lintas di antara muka terminal dan Pasar Rawamangun, Jalan Pegambiran, macet parah.
Puluhan pedagang itu menghabiskan setengah lebih badan jalan sehingga harus membagi ruang bagi pejalan kaki dan kendaraan yang melintas.
"Kalau jalan lewat sini, saya agak takut siapa tahu ada mobil nyerempet dari belakang. Sempit jalanan jadinya," kata karyawan pasar swalayan, Dinda (25), Kamis (17/72014). Salah satu pedagang, Surti (21), mengaku, biasanya kemacetan terjadi pada jam sibuk.
"Iya biasanya jam-jam pulang kerja macet di sini. Jualannya selama Ramadan saja kok," ucap Surti. Kelompok pedagang ini biasa membuka lapak usahanya dari pukul 13.00-18.00.
Dari pantauan Kompas.com, selain menjamurnya pedagang musiman, juga terdapat parkir motor liar.
"Di sini sekali markir bayar Rp 2.000 saja. Kalau penjagaan Satpol PP, mah, tidak ada ya," kata juru parkir, Budi.
Seorang pengendara motor bernama Dayat (48) mengaku terganggu oleh kehadiran pedagang di jalan umum tersebut sebab keberadaan mereka menghambat kendaraan yang hendak melintas dari arah Pulogadung menuju Rawamangun.
"Kalau dagangnya di atas trotoar sih tak apa-apa. Ini malah di jalan, nyusahin kita mau melintas," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.