Warga Bongkaran Kisruh dengan Petugas Saat Penertiban
Penertiban bangunan liar secara berkala di kawasan Bongkaran, Tanah Abang, Jakarta Pusat, hingga ini masih terus berlangsung
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Warta Kota, Panji Baskhara Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Penertiban bangunan liar secara berkala di kawasan Bongkaran, Tanah Abang, Jakarta Pusat, hingga ini masih terus berlangsung, Jumat (8/8/2014). Namun, saat dilakukan penertiban, sekitar pagi pukul 10.00 WIB, beberapa warga sekitar mengaku sempat terjadi kekisruhan antar warga dan petugas.
Terkait hal tersebut, Jaka (51), tukang ojek yang sedang nongkrong di Stasiun KA Tanah Abang, membenarkan kejadian tersebut. Ia menuturkan sempat ia melihat beberapa preman seram sambangi ke lokasi penertiban. "Saya lihat emang dan saya tau muka-muka preman situ. Ya saya kan juga tinggal di Tanah Abang dari orok (sejak kecil) ya tau sama mah. Emang mereka preman yang datengin ke Bongkaran. Kalau gak salah pagi sekitar jam sepuluh pagi," katanya saat diwawancarai Warta Kota.
Ia kembali menuturkan ia tak tahu apakah kekisruhan tersebut menelan korban, baik dari aparat maupun warga. Ia hanya mengatakan dirinya sempat dengan ada keramaian di lokasi penertiban tersebut. "Saya kan emang tau. Jam 10 tadi benar ada keributan di lokasi penertiban. Banyak yang bilang ke saya. Katanya warga di Bongkaran sana pada ga terima rumah di rubuhin. Soal ada orang luka atau baku pukul saya gak tau," jelasnya.
Ketika Warta Kota mencoba menyambangi lokasi penertiban yang kini kondisinya semakin amburadul, salah seorang warga Bongkaran, Tina (40) membenarkan sempat terjadi percekokan dan kisruh antara warga dan petugas. Ia juga mengatakan, warga kesal dan tak terima terhadap petugas yang secara asal-asalan merubuhkan rumah warga tanpa adanya sosialisasi.
"Ya memang tadi ada keributan pak pagi-pagi. Saya lagi mungut-mungut barang-barang saya yang ketimbun ama rumah saya yang udah rubuh. Ada rame-rame pak warga pada maki-maki petugas," katanya.
Tak hanya itu, ia mengatakan warga Bongkaran yang rata-rata rumahnya berdiri di pinggiran rel kereta api (KA) sempat menghalau petugas, saat dilakukan penertiban. Bahkan, beberapa preman sempat mencaci maki petugas keamanan penertiban.
"Warga pada gak terima pak, katanya kan janjinya dikasih waktu buat ngebongkar sendiri sampai hari Minggu besok. Eh gak taunya hari ini petugasnya pagi-pagi main rubuhin aja. Ya kesel lah pak. Gak ada pemberitahuan," jelasnya.
Ia mengaku sempat melihat beberapa warga dan preman setempat mengehentikan penertiban tersebut. Malahan beberapa warga lainnya kebanyakan beridiri tengah rel, dan melempari kereta yang melintas.
"Keretanya diberhentiin pak sama warga. Malahan sampe dilemparin batu kerikil yang di rel. Keretanya bener-bener berhenti pak. Bener-bener dihadang warga. Warga yang lain sempet teriak teriak 'awas kereta! Awas! Jangan mati sia-sia!' Saya denger begitu. Merinding pak liatnya," cerita Tina seorang pemulung barang bekas.
Kejadian demikian dibenarkan kembali oleh Humas Daop I PT Kereta Api Indonesia (KAI), Agus Komarudin. Ia menuturkan kereta jurusan Tanah Abang - Serpong sempat terhenti sampai pukul 11.25 WIB. Namun, menurutnya kejadian tersebut lantaran banyaknya warga di sekitaran rel di Kawasan Bongkaran, Tanah Abang.
"Memang kejadian itu benar. Kereta jurusan Tanah Abang - Serpong, yang dimana kereta tersebut mengarah ke Stasiun Palmerah, sempat terhenti 20 menit. Soalnya banyak kerumunan warga. Ia juga menuturkan kereta dari awal saat melaju lamban dari stasiun Tanah Abang yang mengarah ke kawasan bangunan liar yang sedang dilakukan penertiban tersebut.
Tak hanya itu, ia juga membenarkan beberapa warga sempat melempari kereta dengan batu. "Iya betul, memang kereta sempat dilempari warga tapi aman kok. Gak ada yang rusak. Aman semuanya. Kereta bisa jalan lagi sekitaran 20 menitan juga sudah tidak dihalau mereka," jelas Agus.
Terkait kejadian tersebut, Warta Kota mencoba mengkonfirmasi dengan Kapolsek Metro Tanah Abang, AKBP Anom Setyadji. Namun, hingga saat ini belum ada respon.