21 Tahun Lagi, Terjadi Ledakan Penduduk di Jawa Barat
Jawa Barat saat ini masih tertinggi jumlah penduduknya. Jumlahnya mencapai 45 juta jiwa. Tahun 2035 diprediksi mencapai 58 juta jiwa.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Sekitar 21 tahun lagi penduduk Jawa Barat akan meledak. Hal itu disebabkan jumlah penduduk Jawa Barat saat ini 45 juta jiwa. Jumlah itu membuat Jawa Barat memiliki penduduk terbesar di Indonesia.
"Jawa Barat saat ini masih tertinggi jumlah penduduknya. Jumlahnya mencapai 45 juta jiwa. Tahun 2035 diprediksi mencapai 58 juta jiwa. Sama dengan jumlah penduduk 12 negara Eropa, dan ini harus kita kendalikan," kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Fasli Djalal di Universitas Indonesia Depok, Sabtu (20/9/2014).
Fasli Djalal mengatakan, Jawa Tengah dan Jawa Timur merupakan daerah yang mememiliki banyak penduduk. Agar tidak terjadi ledakan penduduk maka harus dilakukan indeks tekanan penduduk. Salah satunya dengan terus mengkampanyekan keluarga kecil bahagia. Kemudian juga meminimalisasi urbanisasi dengan menciptakan lapangan pekerjaan di masing-masing daerah.
"Penduduk yang besar membuat kebutuhan pangan dan air bersih pun menjadi tinggi. Penanganan pendidikan dan kesehatan pun juga menjadi tinggi," kata Fasli Djalal.
Fasli Djalal mengatakan, penduduk Indonesia menduduki posisi keempat terbesar di dunia setelah Tiongkok, India, dan Amerika. Laju pertumbuhan penduduk di dunia terus meningkat drastis dalam kurun periode tertentu.
Penduduk di bumi menyentuh angka 1 miliar orang pertamanya pada tahun 1800, 1 miliar orang keduanya hanya dalam kurun waktu 130 tahun, dan 1 miliar ketiganya dalam kurun waktu 30 tahun, dan 1 miliar terakhirnya hanya dalam waktu 12-13 tahun. Belum lagi tantangan bonus demografi yang akan dihadapi Indonesia.
Kecepatan pertumbuhan penduduk dunia membuat tahun 2050, penduduk bumi mencapai 10,6 miliar.
Catatan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), nantinya Tiongkok akan disalip India, lalu Nigeria akan menyalip Amerika dan India, sedangkan Indonesia akan disalip oleh Pakistan.
"Kami punya laju pertumbuhan penduduk diperkenalkan rasional berhasil diturunkan tahun 1990-2000 setiap tahun lajunya 1,45 persen. Waktu itu kita mau turunkan lagi 1,27 persen namun tak turun malah naik 1,49 persen," ujar Fasli Djalal.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.