Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bank Sampah Uni Resa Diresmikan di Bantar Gebang

Di benak masyarakat, area pembuangan sampah terbesar di se-Asia ini, hanyalah terisi dengan gundukan sampah

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Bank Sampah Uni Resa Diresmikan di Bantar Gebang
Warta Kota/ Panji Baskhara Ramadhan
Peresmian bank sampah di Bantar Gebang, Sabtu (11/10/2014) 

Laporan Wartawan Warta Kota, Panji Baskhara Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI -- Sebagian besar masyarakat mengetahui Bantar Gebang adalah lokasi pembuangan dan penampungan sampah terbesar untuk seluruh wilayah Jabodetabek. Di benak masyarakat, area pembuangan sampah terbesar di se-Asia ini, hanyalah terisi dengan gundukan sampah yang sudah menggunung.

Namun, perlu kita kita ketahui di area Zona 3 pembuangan sampah Bantar Gebang itu. Tengah berdiri sebuah bank di lokasi tersebut. Bank tersebut pun diketahui sangat bermanfaat, bahkan masyarakat dalam menyerap ilmu positif ketika menyambangi Bank tersebut.

Bank demikian, bukanlah bank yang biasa kita temui diwilayah rumah bahkan pinggir jalan. Bahkan, Bank ini juga bukan dijadikan tempat penyimpanan uang. Bank Sampah Uni Resa, yang merupakan tempat tabungan sampah yang dapat digunakan kembali atau didaur ulang, akhirnya diresmikan pada Sabtu (11/10/2014), tadi.

Pada acara peresmian itu, telah hadir beberapa aktivis pemerhati lingkungan dan perwakilan dari Dinas Kebersihan Kota Bekasi. Beberapa tamu undangan yang hadir antara lain, Ketua Bank Sampah Indonesia Uni Resa, Resa Aprianengsih, Kepala Bidang Pendataan dan Pengembangan Dinas Kebersihan Kota Bekasi, Ratim Rukmawan, dan Ketua Umum Indonesia Solid Waste Association (ISWA), Sri Bebassari. Hadir juga Vice Management Direktur Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Bantar Gebang, Patoruan, dan beberapa rekan dari Pembelajaran dan Pemberdayaan Komunitas Teach For Indonesia.

Pada acara yang terbilang cukup sederhana tersebut, diawali dengan sedikit diskusi melalui talkshow di panggung. Terlihat beberapa aktivis tengah berbincang mengenai sampah, yang juga tengah disimak oleh masyarakat sekitar Kawasan Bantar Gebang.

Lokasi peresmian terbilang unik. Biasanya, peresmian di lakukan di hotel, restoran, ataupun cafe dan auditorium, namun kali ini ialah di tengah-tengah gundukkan sampah yang menggunung. Bau busuk sampah yang menyengat, tak membuat para tamu undangan bahkan masyarakat sekitar terganggu.

Berita Rekomendasi

Terlihat di area peresmian diberlakukan, puluhan pemulung ditengah terik panasnya matahari, bekerja memilah milih sampah. Ada yang sedang menimbang, memungut, bahkan mengangut sekantong plastik besar berisi sampah ke bak mobil.

Acara sederhana tersebut tetap terus berlangsung, walau di tengah para pemulung di Zona 3 Bantar Gebang sibuk bekerja. Resminya acara itupun ditandai dengan ketukan di tubuh Monumen Zero Waste Point Of Indonesia. Diketahui, monument tersebut bentuk piala berukuran besar dan diatasnya berbentu angka 0 (Nol) yang didalam angka berbentuk bulat itu, berisi tutup botol minuman ringan berbagai merk.

Sri Bebassri pun yang mengenakan pakaian berjilbab hitam ini pun meresmikan Bank Sampah Uni Resa. "Bank Sampah Uni Resa, Zero Waste Point Of Indonesia resmi Dibuka," ucap Sri. "Duk.. Duk.. Duk.." suara ketukan.

Tepuk tangan meriah berkumandang saat Paturuan usai mengetuk tubuh monumen berbentuk kotak tersebut. Diketahui, monumen tersebut dibuat oleh seorang Indonesian Artist Art, Ganjar Setyawan Cahyoaji. Peresmian itu diakhiri dengan berfoto bersama dengan para aktivis lainnya. Bahkan kelompok paduan suara tengah bernyanyi menghibur para tamu undangan.

"Acara hari ini, merupakan acara peresmian Bank Sampah Uni Resa di Bantar Gebang. Peresmian ini pun dimaksud sebagai pilot project untuk kegiatan Bank Sampah," ucap Resa usai acara peresmian.

Menurutnya, pihaknya memimpikan Bank Sampah akan dibangun dan tersebar di seluruh kota di Indonesia. Walau begitu, pihaknya juga memiliki goal tersendiri dengan terbentuknya Bank Indonesia di Bantar Gebang. "Goal kita mengeluarkan the hidden potensial, atau potensi-potensi tersembunyi pada diri masing-masing orang atau masyarakat, dalam bentuk kepeduliannya akan sampah. Terbentuknya Uni Resa ini dari gabungan beberapa aktivis, antara lain aktivis anak, lingkungan, dan perempuan ada juga dari pengusaha, artis, bahkan akademisi," jelas wanita mengenakan blous pink ini.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas