Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bekasi Kena Bully, Wali Kotanya Angkat Bicara

"Mohon tidak diragukan komitmen saya membangun kota sesuai kesanggupan dan kemampuan yang saya bisa," tandasnya.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Bekasi Kena Bully, Wali Kotanya Angkat Bicara
ist
Candaan soal Bekasi di media sosial 

Laporan Wartawan Warta Kota, Ichwan Chasani

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menilai munculnya meme yang mem-bully kondisi Kota Bekasi adalah bentuk cara pandang yang berbeda dalam melihat kondisi Kota Bekasi.

"Saya sebagai putra Bekasi bangga dan sangat mencintai Kota Bekasi. Kalau ramai di media sosial begini begitu, itu hanya cara pandang yang berbeda saja," tulisnya dalam pesan singkat kepada Warta Kota, Minggu (12/10).

Pada beberapa meme yang muncul di media sosial, Bekasi yang panas digambarkan sebagai planet lain yang berada antara bumi dan matahari. Bekasi juga digambarkan sebagai tempat yang 'jauh'.

Penyebab tingginya suhu di Kota Bekasi akhir-akhir ini dituding karena berkurangnya ruang terbuka hijau dan juga banyaknya gedung serta mal yang dibangun di Kota Patriot ini.

Terkait berkurangnya ruang terbuka hijau, Rahmat Effendi menyatakan bahwa pertumbuhan Kota Bekasi telah disesuaikan dengan rencana struktur ruang di RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah-red).

"Mohon tidak diragukan komitmen saya membangun kota sesuai kesanggupan dan kemampuan yang saya bisa," tandasnya.

Berita Rekomendasi

Rahmat Effendi menilai, Kota Bekasi telah melaju pesat dari daerah pertanian 10 tahun lalu, kini berubah menjadi Kota Perdagangan dan Jasa.

Pembangunan hotel, mal dan pusat jasa lainnya, menurutnya adalah bentuk kepercayaan investor. Para investor itu, kata Rahmat Effendi, tak akan sembarangan menanamkan modalnya membangun mal di Kota Bekasi.

Mereka percaya investasi di Kota Bekasi sangat menguntungkan. Pemkot Bekasi juga menjamin regulasi, kepastian hukum dan perlindungan termasuk penegakan hukumnya.

"Dimana-mana pembangunan kota di dunia selalu ditopang investor atau pemodal, karena kecil kemampuan pemerintah," ujarnya.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas