Giliran Pendukung Ahok Demo di Depan Balai Kota
Puluhan orang yang tergabung dalam kelompok Kebangkitan Indonesia Baru (KIB) mendatangi depan gedung kantor Balaikota
Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puluhan orang yang tergabung dalam kelompok Kebangkitan Indonesia Baru (KIB) mendatangi depan gedung kantor Balaikota, Jakarta, Rabu (12/11/2014).
Dengan membawa atribut seperti balon udara enam warna, spanduk, dan bendera merah putih, danmereka melakukan aksi damai sambil berorasi.
Kali ini bukan demonstrasi penolakan Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur DKI, melainkan mendukung sepenuhnya mantan Wali Kota Belitung timur itu sebagai orang nomor satu yang akan memimpin ibu kota.
Roy Y Simbiak, Putra asal Papua yang tergabung dalam KIB menyuarakan pendapatnya. Dengan nadanya yang lantang Roy menyatakan sikap memberikan dukungan kepada Ahok agar menjadi Gubernur DKI.
"Dengan memegang teguh bineka tunggal ika, kami menyatakan memberikan dukungan pak Ahok," katanya.
Menurutnya, bila masyarakat DKI sudah sepakat dengan pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) maka tidak perlu lagi memakai isu-isu agama untuk menghambat seseorang untuk menjabat sebagai pejabat daerah.
Maksudnya itu, mereka tidak sependapat dengan pihak-pihak yang mempersoalkan agama sebagai tolak ukur suatu pemimpin.
"Jakarta ini bukan hanya (diisi) kelompok tertentu dan ormas tertentu. Beliau (Ahok) agama kristiani, beliau bukan kafir. Karena salah satu agama yang di akui di negara kita," katanya.
"Kami mebawa balon udara 6 warna. 6 warna ini mewakili agama kita," lanjutnya.
Pria yang juga mewakili komunitas Presideum Gerakan Indonesia Timur itu berujar, Jakarta telah menjadi pusat berkumpulnya bermacam-macam suku yang ada di tanah air.
Oleh sebab itu, menurutnya, jangan hanya karena perbedaan keyakinan dengan mudah menganggap kelompok minoritas tidak boleh memimpin di negeri ini.
"Demokrasi..Demokrasi..Demokrasi," Gubernur.. Ahok..Gubernur. Ahok!," begitu saling balasan kata antara sang orator dan peserta aksi lainnya.
Ahok pernah disandingkan bersama Joko Widodo selaku Gubernur DKI. Namun, kini Jokowi sudah menduduki Istana kepresidenan. Menurutya, sesuai kontitusi yang berlaku, otamatis Ahok sebagai wakil yang menggantikan Jokowi.
"Menurut ketentuan undang-undang (UU) yang berlaku pak Ahok menggantikan pak Jokowi sebagai Gubernur," katanya kepada Tribunnews.com.
Meski begitu, Roy mengimbuhkan, Ahok pun harus membangun komunikasi politik yang baik dengan ormas-ormas yang pernah menolaknya bila sudah resmi terpilih menjadi Gubernur DKI.
"Bangun komunikais politik yang baik dengan Forum Pembela Islam (FPI)," harapnya.
Tim Hukum KIB Sudung mengatakan, pihaknya terus mengawal mantan anggota DPR RI Komisi II itu hingga menjadi menduduki kursi DKI I.
Dijelaskan, bahwa aksi ini merupakan demonstrasi pertama mereka mendukung Ahok. Pihaknya, katanya lagi, selama ini hanya mencermati dan mengamati politisi eks partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu untuk menilai keberpihakanya tehadap masyakat kecil.
"Bagamina sepak terjangnya dia. Tetapi setelah kami mengamati dia bekerja dengan baik. (Kami bertindak) Ini sukarela, karena Ahok benar-benar pro rakyat,"
Sudung mengaku, untuk kelanjutannya, pihaknya tengah melakukan konsolidasi bersama kelompok lainnya yang berada di daerah dan khsusnya di Jakarta.