Kapolda Metro: Tangerang Lebih Rawan Dibanding Depok
Kota Depok masih terbilang jauh lebih aman dibandingkan Tangerang.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Unggung Cahyono menuturkan untuk wilayah penyangga Jakarta yang termasuk dalam wilayah hukum Polda Metro Jaya, Kota Depok masih terbilang jauh lebih aman dibandingkan Tangerang.
Walaupun begitu, kata Unggung, secara umum trend tindak kejahatan di wilayah Polda Metro Jaya saat ini sudah berubah, yakni makin sadis terutama untuk kawanan begal motor.
"Jika dilihat tingkat kerawanan aksi kejahatan, Tangerang masih lebih rawan dibanding Depok. Tapi secara umum, trendnya (aksi kejahatan-Red) berubah, yakni kini pelaku makin sadis," kata Unggung saat mendatangi Maporesta Depok, Rabu (4/2/2015).
Menurut Unggung, untuk peringkat tingkat kerawanan, kota yang masuk wilayah hukum Polda, Kota Depok sebenarnya berada diurutan 7 atau 8 dari 13 Polres di bawah Polda Metro Jaya.
Walaupun begitu, kata Unggung, dirinya tetap meminta jajaran Polresta Depok makin giat memberantas kejahatan jalanan yang belakangan makin meningkat di Depok.
"Sebab pelaku kejahatan juga makin sadis. Karena mereka tahu, korban berpotensi melawan," paparnya.
Unggung mengatakan jika sebelumnya trend kejahatan pelaku mengawali aksinya dengan menodong dan mencegat calon korban, namun kini tidak lagi.
Pelaku, katanya, tanpa basa-basi langsung melukai korbannya dengan menusuk atau menyabetkan senjata tajam.
"Ini yang harus kita waspadai. Kita tidak akan tinggan diam, dan akan berupaya memberantasnya," kata Unggung.
Untuk itu, kata Unggung, pihaknya mendatangi Mapolresta Depok untuk memberi semangat Kapolresta Depok dan jajarannya di dalam melakukan mapping atau pemetaan kejahatan jalanan di Depok seperti begal motor.
"Saya datang untuk menyemangati Kapolres, dan melakukan mapping (pemetaan lokasi rawan kejahatan-Red)," kata Unggung.
Ia mengatakan kejahatan jalanan yang menggunakan senjata tajam, dan senjata api (senpi) akan menjadi perhatian khusus.
Langkah yang dilakukan antara lain, katanya dengan cara preventif yakni Babinkamtibmas (Badan Pembinaan Keamanan Dan Ketertiban Masyarakat), Babinsa (Bintara Pembina Desa), dan berkoordinasi dengan Lurah sebagai upaya pencegahan dan deteksi dini.
"Saya juga minta di Depok makin meningkatkan peran pos pantau lalu lintas, sebagai cara terdepan mengantisipasi kejahatan," katanya.
Sementara untuk razia dengan sasaran senpi, sajam, narkotika, dan bahan peledak, Unggung memastikan akan dilakukan secara rutin dan spontan di Kota Depok. (bum)