Beredar! SMS Panik Sosok Diduga Lulung dan Taufik Gara-gara Ahok Lapor KPK
'Ini begimane ceritanye sih? Kok si gila udeh lapor KPK aje bos? Bisa gawat nih kita' pesan yang disampaikan oleh orang yang diduga Lulung.
Editor: Rendy Sadikin
Laporan Wartawan Warta Kota, Mohammad Yusuf
TRIBUNNEWS.COM, GAMBIR - Perbincangan antara orang yang diduga Wakil Ketua DPRD, Lulung Lunggana dari fraksi PPP dengan orang yang diduga Wakil Ketua DPRD Mohamad Taufik, dari fraksi Gerindra, beredar di beberapa grup pesan singkat.
Dalam perbincangan tersebut, tampak kepanikan mereka atas tindakan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang melaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada Jumat (27/2) kemarin, melalui aplikasi pesan WhatsApp.
Pelaporan tersebut dilakukan Ahok atas temuan dana siluman yang diduga dilakukan oleh oknum DPRD DKI sebesar Rp12,1 triliun.
Tampak dalam pesan tersebut, keduanya panik.
'Ini begimane ceritanye sih? Kok si gila udeh lapor KPK aje bos? Bisa gawat nih kita' pesan yang disampaikan oleh orang yang diduga Lulung kepada orang yang diduga Taufik tersebut.
Lalu, orang yang diduga Taufik pun membalasnya, 'Iya ji, makanya ane kan udeh bilang sm ente, kita ancem dulu aja dia, bukan langsung angket aja kyk gini. ngamuk dia jadinya.'
Pesan itu sendiri, dikirim kurang lebih pukul 05.30. Namun, tidak diketahui kapan pesan tersebut dikirim. Termasuk, apakah pesan tersebut benar perbincangan keduanya.
Namun, Lulung membantah adanya percakapan tersebut. [BACA: Ini Bantahan Lulung Terkait SMS Percakapannya dengan Taufik Soal 'Dana Siluman']
Sementara itu, Taufik pun menampik adanya percakapan tersebut. Menurut Taufik, penyebaran SMS tersebut adalah fitnah. [BACA: Soal Dugaan Percakapan dengan Lulung, Taufik: Itu Fitnah!]
Tribunnews juga sempat merekam bantahan keduanya dalam bentuk video. (Lihat : NEWSVIDEO : Lulung dan Taufik Bantah Foto WA yang Beredar)
Seperti diketahui, DPRD DKI Jakarta melakukan Hak Angket kepada Ahok atas prosedur pengajuan draft RAPBD ke Kemendagri yang tidak sesuai peraturan.
Sementara, Ahok melaporkan DPRD atas temuan dugaan dana siluman sebesar Rp 12,1 triliun.