Selain Sindikat Narkoba, Bahtiar Diduga Terlibat Kelompok Begal
Alat ini diduga sebagai salah satu sarana melakukan curas atau begal yang belakangan ini marak terjadi di wilayah penyangga DKI Jakarta.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Selain terlibat jaringan sindikat internasional narkotika dan memiliki 22 senjata api ilegal, purnawirawan TNI AL, bernama Bahtiar juga mempunyai alat untuk melakukan pencurian dengan kekerasan.
Alat itu merupakan besi berukuran sekitar 50 sentimeter. Terdapat empat bentuk runcing seperti paku. Alat ini diduga sebagai salah satu sarana melakukan curas atau begal yang belakangan ini marak terjadi di wilayah penyangga DKI Jakarta.
Untuk mengetahui, apakah Bahtiar terlibat dalam salah satu kelompok begal, maka Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri akan bekerjasama dengan Polda Metro Jaya guna mengungkap ini.
“Kami juga menyita alat yang diduga digunakan untuk melakukan begal. Apakah ini terkait kejahatan di wilayah Polda Metro Jaya,” tutur Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Polisi Anjan Pramuka Putra, Jumat (6/3/2015).
Bahtiar ditangkap di kediamannya di Rumah Susun Dakkota Kemayoran pada Rabu (4/3/2015). Aparat menemukan pelaku menyimpan narkotika jenis shabu seberat 2,8 gram dan sebuah alat hisap shabu ditaruh di pewangi ruangan.
Selain itu, turut diamankan 22 senjata api ilegal, tiga senjata api laras panjang dan sisanya senjata api laras pendek.
Dari hasil pengembangan pemeriksaan, tersangka menjelaskan bahwa barang bukti sabu diperoleh dari Bunda dan Jack di Surabaya. Selanjutnya, anggota melakukan pengejaran di daerah Sidomulyo, Surabaya.
Kemudian, petugas menangkap Bunda serta menyita barang bukti seberat 5 kg sabu. Sementara, Jack, sampai saat ini masih dalam pengejaran.