Ahok Ingin Tiru Singapura untuk Penggunaan Lift di Rusunawa
Lift di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Tambora Jakarta Barat dikeluhkan saat ini banyak yang mati.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Gusti Sawabi
Laporan wartawan tribunnews.com : Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lift di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Tambora Jakarta Barat dikeluhkan saat ini banyak yang mati. Mendengar keluhan tersebut, pria yang akrab disapa Ahok curiga bila kerusakan akibat penggunaan yang tidak benar.
"Kita musti lihat, ini kan masih masa garansi, kita harus lihat. Saya belum dapat laporan. Apa itu karena pemakaian yang tidak betul, bolak-balik, itu yang waktu itu kita curiga," ungkap Ahok di Balai Kota, Rabu (18/3/2015).
Dikatakan dia, pertimbangan pembangunan Rusunawa dengan lantai tinggi dikarenakan tanah di Jakarta begitu mahal.
"Itu makanya kenapa Pak Jokowi lebih suka semua yang lima lantai tidak ada lift. Karena ada kemungkinan orang yang tidak biasa pakai lift itu jadi mainan," ungkapnya.
Untuk menjaga supaya lift berumur panjang, Ahok memiliki ide agar lift diseting sehingga tidak semua lantai bisa diantar lift. Bila listrik jadi alasan, Ahok menganggap biayanya tidak berbeda jauh.
"Makanya dia mesti seperti di Singapura itu liftnya tidak berhenti di tiap lantai. Jadi bisa diatur minggu ini yang ganjil, minggu depan genap. Jadi kamu harus selalu turun satu lantai. Misal tinggal di lantai 4, liftnya berhenti di lantai 5," ungkapnya.