Sudah Saatnya Gubernur Ahok Gunakan Juru Bicara
"Fenomena Ahok ini kan sudah sangat lama. Agar tidak selalu kontroversi beliau memerlukan jubir yang memanejemen komunikasi politiknya," kata Heri.
Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dinilai sudah saatnya menggunakan juru bicara sebagai penyambung lidah saat mengkomunikasikan gagasan politiknya ke publik.
Pengamat komunikasi sekaligus Direktur PolcoMM Institute Heri Budianto menjelaskan penggunaan juru bicara demi memuluskan roda Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berjalan secara kondusif.
Baca juga: Karier Ahok Tak Hanya Sampai Gubernur DKI Saja.
Heri menilai gaya komunikasi Ahok selama ini dianggap kerap berulang kali menuai kontroversi. Sebagaimana nampak dalma rapat mediasi antara Pemprov DKI Jakarta dan DPRD DKI Jakarta menyoal RAPBD DKI 2015 di Kementerian Dalam Negeri.
"Fenomena Ahok ini kan sudah sangat lama. Agar tidak selalu kontroversi beliau memerlukan jubir yang memanejemen komunikasi politiknya," kata Heri kepada Tribunnews.com di Sudirman, Jakarta, Jumat (20/3/2015).
Baca juga: Gubernur Ahok Diminta Lebih Santun Berbicara di Muka Publik.
Menurutnya, jubir yang diperlukan harus mampu menerjemahkan apapun yang diperlukan Ahok terkait urusan dan kebijakannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Terlebih lagi, jubir tersebut dapat mengenali karakter Ahok.
"Kalau menggunakan jubir memang harus orang yang betul-betul bisa memanejemn komunikasi politik maupun publik," sambung Heri Budianto.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta maaf karena sudah mengeluarkan kata-kata tidak pantas saat wawancara langsung bareng Kompas TV yang dipandu presenter Aiman Witjaksono.
"Kalau orang yang merasa tersinggung atau merasa tidak suka perkataan saya membawa bahasa toilet, ya saya minta maaf," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (20/3/2015).