SH Miliki Senjata Api untuk Balas Dendam
SH (49) memiliki sepucuk senjata api jenis pistol merek Sig Sauer buatan Jerman. Dia memiliki senjata api tersebut untuk balas dendam.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - SH (49) memiliki sepucuk senjata api jenis pistol merek Sig Sauer buatan Jerman. Dia memiliki senjata api tersebut untuk balas dendam.
Kejadian bermula pada 2009, saat pria yang pernah menjadi makelar kain di Tanah Abang tersebut mengikat perjanjian utang-piutang dengan temannya berinisial YD.
"Dia mempunyai utang berupa kain seharga Rp 49 juta. Saya bermaksud menagih utang. Namun, saya ditusuk di pinggang sebelah kanan," ujar SH di Polsek Tebet, Selasa (24/3/2015).
Setelah kejadian tersebut, pelaku penusukan sempat mendekam di ruang tahanan Polsek Palmerah. Semula masa hukuman yang diterima YD setahun, namun hanya menjalani masa hukuman tujuh bulan.
Sementara, SH harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit sampai melakukan dua kali operasi. Dia mengaku mengeluarkan banyak biaya untuk dapat sembuh.
"Masa depan anak hancur karena biaya digunakan untuk membiayai pengobatan. Saya menjalani operasi dua kali," kata dia.
SH menceritakan peristiwa yang menimpanya kepada DT, orang yang sudah dianggap sebagai saudaranya sendiri. Merasa kasihan, pria yang bekerja di perkapalan tersebut memberikan senjata api jenis pistol merk Sig Sauer.
"Saya mendapatkan senjata api dari kawan dua tahun lalu. Saya membeli seharga Rp 2 Juta. Senjata api itu masih ngutang. Dulu peluru empat, sekarang tinggal tiga," ujarnya.
Jajaran unit Reskrim Polsek Tebet mengamankan SH di kawasan Mall Kota Kasablanka, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (21/3/2015) sekitar pukul 21.30 WIB.
Kapolsek Tebet, Komisaris Polisi I Ketut Sudarma, mengatakan orang tersebut ditangkap karena dicurigai mengambil makanan berupa roti dari sebuah toko. SH membantah dia mencuri roti dan menodongkan senjata api untuk membantu aksinya
"Saya tidak nodong. Saya mengantre, tetapi penuh orang. Saya capek nunggu, lalu balik. Bukan untuk merampok," tambahnya.