Pengelola Kaget, Toko di Blok M Plaza Jualan Brownies Narkoba
Setahu mereka penangkapan itu atas kasus pencurian sepeda motor dan bukan soal penjualan brownies berisi ganja
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pihak pengelola Blok M Plaza mengaku kaget dengan pengerebekan yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) terhadap tiga orang penjual yang mengisi di counter mall yang berada di Jakarta Selatan itu pada Jumat (10/4) sore.
Pasalnya, setahu mereka penangkapan itu atas kasus pencurian sepeda motor dan bukan soal penjualan brownies berisi ganja.
"Saat itu saya sedang ada pertemuan di Balai Kota soal penyelenggaraan great sale. Kalau dari informasi sekuriti telah terjadi pencurian motor dan langsung ditangkap oleh petugas," kata General Manager Blok M Plaza, Laurentia Lanny di kantornya, Selasa (14/4/2015).
Menurutnya, pelaku Irfan menyewa counter seharga Rp 2,5 juta per bulan untuk menjual pakaian dan aksesoris. Sehingga, tidak ada pengawasan ketat dari pengelola.
Dia mengatakan bahwa selama berjualan di Blok M Plaza, pelaku tidak pernah menjual brownies. "Pelaku berjualan brownies itu secara online, jadi kita tidak mengetahuinya," tuturnya.
Menurutnya, pelaku baru satu bulan berjualan di counter Blok M Plaza. Biasanya, dia hanya menjual aksesoris seperti shisha atau rokok elektrik di counternya. Oleh sebab itu, tidak ada kecurigaan dari pengelola.
"Setiap bulan customer Service kami selalu melakukan pengecekan terhadap barang yang dijual pedagang. Tapi, memang hanya berjualan T-Shirt saja," ungkapnya.
Kedepan, pengelola Blok M Plaza akan bekerjasama dengan BNN untuk melakukan penyuluhan terhadap pengunjung dan pedagang.
Hal ini dilakukan dalam rangka memberantas bahaya narkoba di Jakarta.
Sementara itu, Asisten Manager Sekuriti Blok M Plaza, Sugimin menuturkan ketiga pelaku ditangkap di dua tempat berbeda.
Yaitu, di counter dan parkiran 2A. "Penangkapan berlangsung begitu cepat sekitar 20 menit," ungkapnya.
Pihak BNN hajnya mengamankan barang bukti yaitu ponsel dan laptop milik pelaku untuk bertransaksi.
Sementara itu, untuk toko hanya didiamkan saja dan tidak diberikan garis polisi.
"kami akan terus mengawasi para pengunjung," ucapnya. (Bintang Pradewo)