Keluh Kesah Warga Jakarta Terkait Penutupan Jalan Protokol
Hal ini membuat warga DKI Jakarta mengeluhkan kebijakan tersebut
Penulis: Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika ke-60 di DKI Jakarta membuat sejumlah jalan protokol pada Rabu (22/4/2015), ditutup pada waktu tertentu.
Hal ini membuat warga DKI Jakarta mengeluhkan kebijakan tersebut.
Salah satunya adalah Risnawati (36 tahun), pegawai swasta di perusahaan domestik yang bergerak di bidang kuliner.
Untuk mencapai ke kantor dia yang berada di Wisma GKBI Bendungan Hilir, dia harus berjalan kaki dari Stasiun Sudirman. Dia mengaku perjalanan ditempuh selama 20 menit.
"Ngapain harus ditutup-tutup. Saya baru tahu tadi. Saya jalan kaki dari Stasiun Sudirman ke kantor Wisma GKBI di Bendungan Hilir. Hari ini, tidak ada angkot ke Bendungan Hilir," ujar Risnawati, Rabu.
Sementara itu, Marilin Lingga (28 tahun), seorang pengendara sepeda motor juga mengeluhkan adanya penutupan jalan.
Hal ini, karena terjadi penumpukan kendaraan bermotor roda dua dan empat di jalan yang dilaluinya.
"Saya dari Klender sampai ke Gatot Subroto memakan waktu 1 jam 15 menit. Biasanya hanya 45 menit. Tadi macet di sepanjang Pancoran sampai ke Gatot Subroto," ujar pria yang bekerja di sebuah bank swasta di daerah Gatot Subroto.
Aparat kepolisian melakukan penutupan arus lalu lintas di jalur protokol pada Rabu (22/4/2015).
Penutupan ini dilakukan saat kepala negara peserta Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KAA) ke-60 melintas.
Empat jalur utama ibu kota yang ditutup adalah Jalan HR Rasuna Said, Gatot Subroto, MH Thamrin, Jenderal Sudirman, dan Senayan.
Penutupan dilakukan selama tiga kali, yaitu pada pukul 06.30 WIB-09.30 WIB, 17.00 WIB-18.30 WIB, dan 19.00 WIB-22.00 WIB.