Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Beras Palsu Mengandung Bahan Baku Pipa Paralon

Dewi mengaku membeli enam liter beras yang diduga bercampur dengan beras plastik

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Beras Palsu Mengandung Bahan Baku Pipa Paralon
instagram
Beras plastik yang dibeli oleh warga Bekasi di sebuah pasar tradisional pada 18 Mei 2015 lalu. 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI -- Setelah dilakukan penelitian di laboratorium Succofindo, Pemerintah Kota Bekasi akhirnya mengumumkan bahwa beras sintetis yang ditemukan di Pasar Tanah Merah, Perumahan Mutiara Gading Mustika Jaya, Bekasi, mengandung polyfiner yang merupakan bahan baku pipa plastik.

"Mengidentifikasi adanya kandungan senyawa yang identik dengan polyfiner. Ini bahan baku pipa plastik," ujar Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Kantor Wali Kota Bekasi, Kamis (21/5/2015).

Pengumuman tersebut disampaikan oleh Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Kepala Kesatuan Kebangsaan dan Politik Momon Sulaiman, Kabag Humas Mohamad Jufri, Kepala Dinas Perdagangan Kota Bekasi Abdul Iman, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Kota Bekasi Aceng Solahudin, dan pihak Succofindo. Sampai saat ini, pengumuman masih berlangsung.

Informasi mengenai beras sintetis mencuat setelah salah seorang penjual bubur di Bekasi, Dewi Septiani, mengaku membeli beras bersintetis. Dewi mengaku membeli enam liter beras yang diduga bercampur dengan beras plastik. Beras tersebut dia beli di salah satu toko langganannya.

Dewi memang biasa membeli beras dengan jenis yang sama di toko tersebut seharga Rp 8.000 per liter. Keanehan dari beras tersebut dia rasakan setelah mengolahnya menjadi bubur.

Selain itu, jajaran Kepolisian Sektor Bantargebang, Bekasi, menutup sebuah toko yang diduga menjual beras sintetis kepada Dewi Septiani, penjual bubur di Mutiara Gading Timur.

Penutupan itu memang tindak lanjut dari laporan warga dan juga kabar yang beredar di media sosial mengenai peredaran beras sintetis di Bekasi.

Berita Rekomendasi

Selain menutup toko tersebut, polisi juga mengambil sampel beberapa karung beras untuk diuji di laboratorium. Keaslian dari beras tersebut baru akan dipastikan setelah tes dilakukan.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas