Yuk, Cari Inspirasi Buka Usaha di Pekan Produk Kreatif Daerah
"Jadi kalau disini masuknya gratis tidak seperti disana," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI, Haris Pindratno.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Jakarta ke-488, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menggelar Pekan Produk Kreatif Daerah (PPKD) yang akan dilakukan di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
Acara tersebut akan digelar selama lima hari Acara ini digelar mulai dari tanggal 29 Mei sampai 2 Juni 2015. Meskipun acaranya bersamaan dengan Jakarta Fair di Kemayoran, tetapi Pemprov DKI membantah hal ini sebagai ajang tandingan.
"Bukan tandingan. Ini kegiatan rutin yang diikuti 247 peserta Industri Kecil Menengah (IKM). Jadi kalau disini masuknya gratis tidak seperti disana," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI, Haris Pindratno di Balaikota Jakarta, Rabu (27/5/2015).
Pendanaan acara ini tidak menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) melainkan bersifat sponsorship atau kemitraan.
"Kami harus mengoptimalkan sinergi kemitraan, cross subsidi, yang kuat membantu yang lemah. Sehingga industri kreatif yang sudah berkembang mendorong IKM yang lemah," ungkapnya.
Pekan Produk Kreatif Daerah yang direncanakan akan dibuka langsung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ini bertujuan untuk pengembangan promosi produk para pelaku IKM di Provinsi DKI Jakarta sekaligus memperluas jaringan pemasaran. Kategori produk industri kreatif yang ditampilkan dalam acara itu yakni kerajinan, fashion, kuliner dalam kemasan, batu akik, tekhnologi informasi (IT) dari SMA, SMK dan universitas serta seni pertunjukan komunitas kreatif.
Seluruhnya ada 247 peserta yang akan mengikuti acara pekan produk kreatif ini. Acara tahun ini agak sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Bukan hanya dari segi tempat yang berbeda tetapi para pengunjung pun bisa menimba ilmu dengan datang ke acara tersebut.
Akan ada mini convention yang diwakili kegiatan demo produk dan workshop papercraft, permodalan IKM, keamanan pangan, pengelolaan sampah yang dibantu oleh Perbankan, Balai Besar POM, Asosiasi kreatif, komunitas kreatif, dan sejumlah lomba-lomba kreatif yang bersifat edukatif.
"Kalau harga sudah pasti dikhusukan untuk masyarakat ekonomi kelas bawah. Terpenting, kami dapat memberikan pendidikan kepada pengunjung khususnya yang menganggur agar dapat bekerja dalam acara tersebut," jelasnya.