Tetangga Angeline di Bekasi Juga Syok
Sebelum menetap di Kota Denpasar, Bali, Margreith CH Megawe, ibu angkat Angeline pernah singgah di Kota Bekasi
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Sebelum menetap di Kota Denpasar, Bali, Margreith CH Megawe, ibu angkat Angeline pernah singgah di Kota Bekasi, Jawa Barat.
Menurut warga sekitar, mereka telah menetap di Kampung Sawah Jalan Tambakan RT 08/04 Kelurahan Jatimelati, Kecamatan Pondokmelati, Kota Bekasi sejak tahun 2007 lalu.
Tidak heran kalau ada warga yang syok mengetahui Angelina meninggal secara tragis.
Akan tetapi, warga di sana tidak mengetahui sosok Margreith lebih dalam sebab perempuan tersebut dikenal tertutup dengan tetangga sekitar.
Iday (40), pemilik warung sembako yang tak jauh dari rumah keluarga Margareit mengaku sempat shock melihat berita di koran, dan televisi yang mengabarkan Angeline, bocah cantik yang dia sering lihat terbunuh dan mayatnya ditemukan terkubur di dekat kandang ayam.
"Tiga tahun lalu, saya masih ingat Angeline jajan di warung saya ditemani beberapa keluarganya. Dia sering jajan cokelat di warung saya. Kasihan saya melihat Angeline. Kok matinya seperti itu. Saya nggak terlalu dekat dengan keluarganya. Rada tertutup," ujar Iday.
Warungnya berada tidak jauh dari kediaman ibu angkat Angeline,
Iday mengaku masih terngiang wajah Angeline. "Saya kalau inget-inget, anaknya emang lucu. Cantik sekali. Tapi pendiam. Senyumnya bikin saya gemes. Sayangnya, dia meninggal secara tragis. Saya sempat kaget melihat di pemberitaan kaya begitu. Kejam sekali," terang Iday.
Warga lainnya, Minarti (40) mengaku mengetahui bocah yang dikubur hidup-hidup dekat kandang ayam oleh mantan pembantu Margareth, Agustinus Tai dari televisi.
Wanita yang akrab disapa Narti ini mengaku pernah melihat Angeline berlari-larian di gang.
"Saya betul-betul shock dan kaget. Ternyata, itu Angeline yang tinggal di Kawasan sini. Saya tak begitu tahu mengenai keluarganya. Soalnya rada tertutup. Rumahnya pun banyak anjing peliharaannya," katanya.
Warga lainnya, yang enggan menyebutkan namanya membenarkan keluarga tersebut sangat tertutup. Pria berbadan kurus ini juga menuturkan, suasana dan kondisi rumah Margareith terbilang berantakan.
"Itu pagarnya saya kelihatan dari gang itu. Gangnya gelap. Kurang pencahayaan. Lagian saya nggak begitu tahu soal keluarga itu," terang pria berkaos hitam itu. (Harian Warta Kota)