Mereka Mau Menyelundupkan Tengkorak, Ini Alasannya
Secara kasat mata, enam tengkorak tersebut sudah layak disebut sebagai cagar budaya.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan bahwa upaya penyelundupan tengkorak manusia dilakukan karena tren perdagangan gelap cagar budaya sedang naik daun.
Diberitakan sebelumnya oleh Warta Kota, Kantor Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta bersama Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggagalkan upaya penyelundupan tengkorak manusia dalam kurun waktu dua bulan belakangan.
Kasubdit Perlindungan Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Widiati pada Selasa (16/6/2015) menuturkan bahwa tengkorak-tengkorak tersebut kemungkinan besar hendak diselundupkan ke pasar gelap.
"Nanti dari pasar gelap, barang-barang ini akan dibeli oleh kolektor cagar budaya. Sekarang ini memang sedang tren," kata Widiati.
Menurut Widiati, secara kasat mata, enam tengkorak tersebut sudah layak disebut sebagai cagar budaya.
"Usianya diperkirakan lebih dari 60 tahun. Dari struktur tengkorak, kemungkinan besar ini adalah tengkorak suku Dayak di Kalimantan," kata Widiati.
Maraknya penyelundupan tengkorak manusia yang merupakan cagar budaya juga terbukti pada tahun lalu.
"Kami mendapatkan laporan dari Australia tahun lalu, bahwa ada sejumlah tengkorak suku Asmat yang diselundupkan kesana," kata Widiati. (Banu Adikara)