KAI dan Bareskrim Tangkap 13 Calo Tiket Kereta Api Selama Lebaran
Ia bercerita sempat ada kejadian, ketika penumpang ditanyakan tanggal lahirnya, penumpang itu lupa.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia berhasil meringkus 13 calo tiket kereta api yang masih beredar selama lebaran. Penangkapan calo itu hasil kerja sama PT KAI dengan Bareskrim Mabes Polri.
Kepala Daerah Operasi (DAOP) 1 PT KAI, Apriyono Wedi, mengatakan bahwa modus calo itu menggunakan cara joki, biasanya menggunakan kartu tanda penduduk (KTP) palsu, atau mencetak tiket palsu.
PT KAI dan Bareskrim Mabes Polri berhasil menangkap delapan kasus tiket palsu. Kedelapan tiket itu tujuannya jarak jauh, yakni Surabaya.
"Calo bisa menjual tiket itu dengan keuntungan hingga 50 persen dari harga sebenarnya. Bahkan bisa 100 persen," ujar Apriyono di stasiun Senen, Jakarta, Senin (27/7/2015).
Dari 13 calo yang berhasil diringkus, empat orang ditangkap di Atrium Senen, sedangkan 9 calo lainnya di pasar senen. Untuk itu PT KAI mengimbau kepada masyarakat yang bepergian menggunakan kereta api agar dapat membantu meminimalisir keberadaan calo.
"Makanya kami mengimbau, supaya penumpang juga bantu untuk menghilangkan para calo. Jangan beli di tempat yang tidak resmi, dan jangan beli dari calo. Penggandaan tiket mau dipalsukan kaya apa juga pasti ketahuan. Sekarang orang itu bisa aja memalsukan, tapi sekarang duduk di kereta api kan sesuai tiket. Jadi pemalsu itu tidak mungkin bisa ikut naik (kereta api)," ujar Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro.
Ia bercerita sempat ada kejadian, ketika penumpang ditanyakan tanggal lahirnya, penumpang itu lupa. "Masa pas ditanya sama petugas, dia lupa tanggal lahirnya?"