Ini Perjuangan Ibunda Rian Cari Anaknya yang Hilang
Di rumah Andy, ibunda Rian menemukan mobil Rian di dalam rumah. Menurut Krishna, Andy sempat cekcok sama anggota.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak keluarga berupaya mencari di mana keberadaan asisten eks Presiden Direktur XL, Hayriantira. Pencarian dilakukan sejak bulan November 2014.
Ibunda Rian menelusuri keberadaan anaknya. Sebelum melaporkan kehilangan putrinya, Ibunda Rian sempat melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian.
Pada 14 April 2015, Ibunda Rian menghubungi show room mobil Honda Mobilio berplat nomor B 1277 EOA yang dipunyai oleh Rian.
“Polisi dan ibu korban menelepon show room Honda Arista Depok untuk mencari BPKB sudah jadi apa belum,” tutur Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti di Mapolda Metro Jaya, Rabu (5/8/2015).
Pihak show room mengatakan BPKB sudah diambil pada 5 Februari 2015. Ibunda dan polisi menuju ke rumah pacar Rian bernama Andy Wahyudi (38) alias AW di daerah Duren Sawit, Jakarta Timur.
Di rumah Andy, ibunda Rian menemukan mobil Rian di dalam rumah. Menurut Krishna, Andy sempat cekcok sama anggota.
"Dia mengatakan ada bisnis dengan korban dan korban mempunyai utang dengan korban. Namun anehnya, ketika ditanya, pelaku tidak tahu keberadaan korban,” kata dia.
Setelah kejadian tersebut, Ibunda Rian membuat laporan orang hilang ke pihak kepolisian. Akhirnya, polisi melakukan penangkapan tersangka dengan laporan awal orang hilang.
“Ditangkap 9 Juli 2015, kemudian ditahan 10 juli 2015,” tambahnya.
Polda Metro Jaya mengungkap menghilangnya mantan asisten Presiden Direktur XL, Hayriantira. Wanita berusia 37 tahun tersebut ditemukan telah meninggal dunia di Garut, Jawa Barat, setelah menghilang selama sembilan bulan.
Hayriantara disinyalir tewas dibunuh pada 30 Oktober 2014. Aparat Polda Metro Jaya bekerjasama dengan pihak Polres Garut. Polres Garut mempunyai data mengenai seorang jenazah tanpa identitas. Kasus hilangnya Hariyanti diungkap menjadi peristiwa pembunuhan pada bulan Oktober dengan tersangka AW.