Pedagang Batang Pinang Merugi Gara-gara Proyek Jalan Tol Becakayu
Para pedagang batang pohon pinang di sepanjang Kalimalang, Jakarta Timur menjerit. Pasalnya keuntungan mereka tahun ini tidak sesuai harapan.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para pedagang batang pohon pinang di sepanjang Kalimalang, Jakarta Timur menjerit. Pasalnya keuntungan mereka tahun ini tidak sesuai harapan.
Adanya pembangunan proyek jalan tol Becakayu dan fly over di Kalimalang ikut berimbas pada omzet penjualan batang pinang tahun ini.
Pembangunan beton-beton, hingga alat-alat berat di sepanjang Kalimalang membuat penyelenggaraan lomba yang biasanya ramai kini menjadi sepi.
Sementara itu, para penjual batang pinang pun tahun ini lebih banyak dibanding tahun sebelumnya sehingga banyak saingan antara pedagang yang satu dengan yang lain.
Sepinya pembeli di tahun ini turut dirasakan oleh Yasin (42), warga asli Betawi yang menjual batang pinang di Pangkalan Jati, Jakarta Timur.
"Saya jualan pinang dari 18 Juli sampai hari ini, 17 Agustus. Itu hanya laku 50 batang, harganya kisaran Rp 1 juta sampai Rp 500 ribu. Kalau diantar ya ada tambahan ongkos lagi. Karena ada proyek Becakayu acara di Kalimalang jadi sepi, yah berpengaruh juga ke omzet," kata Yasin yang sudah berjualan batang pinang sejak tahun 1990 silam itu.
Yasin menuturkan pasokan batang pinangnya itu didatangkan langsung dari Rangkas, Banten. Sementara di Bekasi sudah tidak ada lagi pohon pinang.
"Rata-rata pedagang disini batang pinangnya dipesan dari Banten dan dijual disini. Karena disini kan lalu lalang orang ramai," tambahnya.
Yasin menambahkan selepas peringatan 17 Agustus biasanya Yasin kembali bekerja sebagai pekerja pabrik di sebuah kawasan industri di Cikarang, Bekasi Kabupaten, Jawa Barat.
Biasanya apabila Yasin masuk kerja, maka yang menjaga lapak dagangnya ialah beberapa pekerja Yasin. Sementara ia hanya datang mengontrol atau ketika libur kerja.
"Saya memang musiman tiap 17-an saja, biasanya saya kerja di Cikarang. Kalau saya kerja yang jaga ya pekerja saya. Saya kesini kalau libur kerja," ujarnya.