Penuturan Seorang Warga Kampung Pulo: Banjir akan Tetap Melanda Jakarta
Sebagian warga Kampung Pulo pesimis, meski kampungnya digusur Pemda DKI mampu menangani masalah banjir di Ibu Kota yang kerap melanda
Editor: Rachmat Hidayat
Penulis, Ikhsan Digdo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Sebagian warga Kampung Pulo pesimis, meski kampungnya digusur Pemda DKI mampu menangani masalah banjir di Ibu Kota yang kerap melanda. "Meskipun Kampung Pulo digusur tetap saja banjir akan tetap melanda Jakarta," ujar Fadil, warga Kampung Pulo saat ditemui Senin (24/8/2015)
Meskipun rumah Fadil tidak tergusur, tetap saja dampak relokasi ini membuat ia dan orang tuanya merugi lantaran usaha kontrakan orang tuanya terkena gusur di Kampung Pulo. "Usaha kontrakan ibu saya terkena gusur, rusunawa yang diberikan oleh pemerintah tidak mungkin kan saya kontrakkan," paparnya.
Setengah penghasilannya dan orang tuanya bersumber dari rumah kontrakkan yang terkena gusur beberapa waktu lalu.
Kini, Fadil hanya bisa bergantung dari usahanya berjualan barang loak di daerah jembatan hitam.
Fadil menyatakan banjir di Jakarta bisa dicegah apabila perumahan mewah di sekitar Pantai Indah Kapuk yang
digusur. Menurutnya, Kampung Pulo tidak memberikan dampak yang begitu besar atas bencana banjir yang terjadi di Jakarta seraya mengatakan rumah mewah di daerah Pantai Indah Kapuk yang berlokasi di daerah resapan air yang menyebabkannya.
"Kampung Pulo tidak menyebabkan banjir, seharusnya perumahan mewah di daerah PIK yang harusnya digusur," tuturnya
Kini, seluruh pemukiman di Kampung Pulo sudah menjadi rata. Bagi Fadil, kenangan manis saat dia bermukim disana telah hilang.
"Dulu semua warga Kampung Pulo bisa berjualan hanya di depan rumah saja. Sekarang suasana itu sudah hilang," ungkapnya.
Ia juga menambahkan suasana di Kampung Pulo kini telah sunyi, tidak ada lagi warga yang bermukim dan juga anak kecil yang asyik bermain. Walaupun Kampung Pulo kini sudah rata dengan tanah, Fadil mengaku ia akan tetap bermain ke daerah Kampung Pulo karena masih banyak teman-temannya disana yang tidak terkena gusur.
"Kalau masalah Kali Ciliwung banyak sampah kan bukan karena warga Kampung Pulo saja, warga lain yang melintas kan juga suka buang sampah disini," tambahnya.
Fadil menyatakan bahwa warga Kampung Pulo tidak sepenuhnya bertanggung jawab atas sampah yang ada di Kali Ciliwung.