Warung Tersangka Pembunuh PNF Sering Buat Nongkrong Hingga Tengah Malam
Teman tersangka AD (39), S (53) menuturkan bahwa rumah tersangka sering dijadikan tempat nongkrong remaja
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Sanusi
Dipaparkan Krishna, dari aotopsi yang dilakukan didapatkan sejumlah fakta. Pada leher korban ditemukan luka jeratan, lalu ada kerusakan di vagina dan anus korban. Selain itu juga ditemukan sperma di dalam vagina dan anus korban.
"Dari hasil otopsi, bisa dijelaskan rusaknya vagina korban. Ini yang mengarahkan penyelidikan kepolisian, jika bukan karena penetrasi benda tumpul maka motifnya bukan seksual, tapi jika karena penetrasi benda tumpul maka pelaku alami kelainan psikoseksual, kesimpulan awal korban dipenetrasi pelaku," papar Krishna.
AD mengaku di bawah pengaruh narkoba saat menganiaya PNF.
Krishna menjelaskan, polisi kemudian mengarahkan penyelidikan kepada pelaku yang mengalami psikoseksual. AD diketahui memiliki sejumlah catatan psikoseksual dan kriminal.
AD sebelumnya berstatus saksi dalam kasus pembunuhan PNF. Bersamaan dengan itu, AD juga ditetapkan sebagai tersangka pencabulan terhadap anak di bawah umur, dengan korban berinisial T (15). Dalam kasus itu, polisi juga turut memeriksa 13 saksi anak-anak yang membentuk kelompok bernama Boel Tachos.
Di dalam kelompok itu, AD berperan sebagai koordinator yang meminta sejumlah uang kepada anak-anak itu untuk membeli sabu dan ganja. AD juga beberapa kali mencabuli dan melecehkan anak-anak tersebut. Kasus PNF berawal dari penemuan sebuah mayat di dalam kardus, tepatnya di Jalan Sahabat, Kelurahan Kamal, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (2/10/2015).