Bandar Manfaatkan Kuli dan Nelayan Edarkan Sabu di Pulau Seribu
Narkoba jenis sabu beredar dalam paket-paket kecil di Pulau Seribu. Suplai datang dari Jakarta.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Narkoba jenis sabu beredar dalam paket-paket kecil di Pulau Seribu. Suplai datang dari Jakarta.
Kasubdit Gakkum Direktorat Polisi Perairan Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Edi Guritno, mengakui hal itu.
Dalam setahun ini, kata Edy, pihaknya meringkus 7 orang dan beberapa diantaranya pengedar yang membawa paket sabu kecil untuk dijual di Pulau Seribu.
"Kecil-kecil semua ini paketnya," kata Edi ketika dihubungi Wartakotalive.com, Rabu (21/10/20-15).
Seluruhnya yang diringkus, kata Edi, yakni Nelayan dan kuli di pelabuhan.
Sementara itu, Inspektur Jenderal (Purn) Benny Joshua Mamoto, mantan Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), mengatakan, tipikal peredaran Narkoba ke Pulau Seribu memang seperti itu.
"Selalu paket-paket kecil kalau Narkoba yang beredar di Pulau Seribu. Dan memang pasti dari Jakarta suplainya," kata Benny ketika dihubungi Wartakotalive.com, Kamis (22/10/2015).
Menurut Benny, hal itu terjadi lantaran jumlah pemakai yang cenderung tak banyak di Pulau Seribu. Sehingga tak ada pengedar disana yang berani menyetok Narkoba dalam jumlah besar.
"Menyetok dalam jumlah kecil ini juga termasuk usaha untuk memperkecil kerugian apabila kurirnya tertangkap," kata Benny.
Lebih lanjut, Benny mengatakan, peredaran Narkoba di Pulau Seribu memang selalu memanfaatkan Nelayan dan kuli-kuli di pelabuhan. "Peredaran disana selalu menyelinap dalam kegiatan sehari-hari," ujar Benny.(ote)