Soal Membuang Sampah, Ahok Bantah Melecehkan TNI
Basuki Tjahaja Purnama membantah telah melecehkan anggota TNI dengan ucapannya.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Basuki Tjahaja Purnama membantah telah melecehkan anggota TNI dengan ucapannya.
Hal ini terkait pernyataannya yang akan menyuruh tentara membuang sampah warga Jakarta ke Kota Bekasi.
"Saya enggak bermaksud ngelecehin. Kalau kaya gitu, kita biasa suruh TNI bantu kami bersihin Kali Ciliwung, apa ngelecehin TNI itu namanya?" ujar Gubernur DKI Jakarta Ahok (sapaan Basuki) di Senayan City, Jakarta Selatan, Sabtu (24/10/2015).
Ahok mengatakan, TNI biasanya selalu turun tangan dalam situasi darurat. Dia mengambil contoh keikutsertaan TNI dalam mengatasi permasalahan kabut asap di Indonesia.
Menurut dia, hal itu bukan malah melecehkan TNI, tetapi justru membuat TNI semakin dihormati. Sebab, mereka bersedia turun tangan dalam permasalahan masyarakat.
"Sekarang yang ngatasin asap siapa? TNI bukan? Kenapa enggak ada yang bilang ngehina TNI karena suruh ngurusin asap," tanya Ahok.
Ucapan Ahok yang meminta TNI buang sampah DKI ke Bekasi terkait ada enam truk sampah milik Pemerintah Provinsi DKI ditahan oleh petugas Dinas Perhubungan Kota Bekasi, karena menyalahi ketentuan operasional.
Tidak hanya melanggar kesepakatan operasional kedua pemerintahan, namun juga ada pelanggaran izin mengemudi.
Dengan demikian, Pemprov DKI telah melanggar Perjanjian Kerja sama (PKS) Nomor 4 Tahun 2009 tentang pemanfaatan lahan TPST Bantergebang, yang ditandatangani bersama Pemkot Bekasi.
Perjanjian operasional yang dilanggar berupa waktu pendistribusian sampah dari DKI menuju TPST Bantargebang yang seharusnya berlangsung malam hari, tetapi dilakukan siang hari.
Atas hal itu, Komisi A DPRD Bekasi berencana memanggil Basuki. Pria yang akrab disapa Ahok itu sempat marah-marah atas usulan tersebut.
Bahkan ia mengancam akan menutup Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang dan mengirim tentara untuk membuang sampah ke Bekasi.(Jessi Carina)