Bantar Gebang Terima Sampah DKI Jakarta 5.560 Ton per Hari
Agus membeberkan, pihaknya menerima sampah dari DKI Jakarta per hari itu berkisar 5.560 ton.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Navigate Organic Energy Indonesia (NOEI) Agus Nugraha Santoso mengatakan pihaknya menerima uang sebesar Rp 199 miliar per tahunnya.
Meskipun demikian, pihaknya bukannya untung malah merugi.
Agus membeberkan, pihaknya menerima sampah dari DKI Jakarta per hari itu berkisar 5.560 ton.
Dari sampah itu, setahun biaya yang dikeluarkan anggaran pemerintah kepada pengelola sampah, dalam hal ini dari DKI ke PT NOEI berkisar Rp 280 miliar.
Tapi dari Rp 280 miliar tersebut dipotong PPN 10 persen, dipotong PPH 2 persen, dan dipotong 20 persen untuk community development.
Setelah dikenakan pajak-pajak itu, PT NOEI mengakui menerima berkisar Rp 199 miliar per tahunnya.
"Itu tidak menutupi biaya operasional. Kami merugi," ujar Agus di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (29/10/2015).
PT NOEI merugi, ujar Agus, setiap tahun biaya operasional lebih dari Rp 200 miliar, untuk gaji karyawan, pemeliharaan sarana dan pra sarana.
"Buat beli solar dan perawatan alat berat, memproses air limbah. Supaya kualitasnya bagus buat penghijauan. Itu semua di luar biaya listrik," tambahnya.
Lanjut dia, pihaknya merugi dikarenakan volume sampah dibuang di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST Bantar Gebang) terus bertambah.
Kerugian telah dialami sejak 2010. Awalnya, sesuai perjanjian yang ada dengan Pemerintah Provinsi DKI, pihaknya berkeyakinan volume sampah akan menurun.
"Tapi ternyata yang kami harapkan tidak kunjung datang. Karena volume sampah yang makin naik," kata Agus.