Polisi: Kantor Go-Jek Belum Tentu Ditembak
Teror di kantor Go-jek belum bisa diidentifikasikan penembakan karena tidak ditemukan proyektil
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Anton Charliyan mengatakan peristiwa teror di kantor Go-jek, Minggu (1/11/2015) belum bisa diidentifikasikan sebagai penembakan.
"Teror di kantor Go-jek belum bisa diidentifikasikan penembakan karena tidak ditemukan proyektil. Mungkin saja ketapel, karena suaranya "dok" bukan letusan," ungkap Anton, Senin (2/11/2015) di Mabes Polri.
Mengenai motif, jenderal bintang dua ini mengatakan pastinya ada pesan yang ingin disampaikan oleh pelaku. Menurutnya ini merupakan urusan antarindividu.
"Tujuan utamanya untuk menakut-nakuti. Ini ada urusan individu, seseorang dengan seseorang. Semua masih didalami," tambahnya.
Untuk diketahui benda yang diduga ditembakkan dan membuat kaca pintu kantor Go-Jek pecah.
Polisi masih bingung alat apa yang digunakan untuk melontarkan benda itu hingga bisa memecahkan kaca. Pasalnya, kalaupun ada penembakan, saksi di sekitar lokasi tidak mendengar adanya letusan melainkan hanya suara kaca pecah.
Direktur Reserse Kriminal UmumPolda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti, memprediksi benda itu adalah obeng yang bagian ujungnya dirundingkan oleh pelaku.
"Kalau soal pelontarnya seperti apa saya juga belum tahu. Tapi ini pasti bukan dari senjata api," kata Krishna.
Namun, Krishna yakin, alat pelontar yang dipakai tak berbahan mesiu. Namun, Dia lebih menduga alat pelontar yang dipakai berupa pegas ataupun gas.
"Kalau saya lihat ini kekuatan tekanannya tak terlalu kuat. Sebab benda itu juga tak sampai menembus kaca. Saat ditemukan juga di luar kok," kata Krishna Murti.
Diberitakan sebelumnya, kantor Go-Jek di Jalan Kemang Selatan 8 nomor 56, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, ditembak dua orang tak dikenal. Saat ini, dua pelaku itu tengah diburu.