Kisah Kakek Daskim, 15 Tahun Hidup di Becak karena Tak Punya Tempat Tinggal
Tidak pernah sekalipun mengeluh, Daskim menyebutkan bahwa becak miliknya itu sangat kokoh dan beda dari yang lain
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Meski sudah masuk musim penghujan, kakek yang tinggal di atas becak di Kota Bogor, Daskim (60) tidak khawatir.
"Kalau hujan ya diam saja di dalam becak. Aman kok, ditutup plastik, pakai alas kayu sama karpet," kata Daskim kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (10/11/2015).
Selama 15 tahun, Daskim tinggal di becak karena tidak memiliki tempat tinggal.
Tidak pernah sekalipun mengeluh, Daskim menyebutkan bahwa becak miliknya itu sangat kokoh dan beda dari yang lain.
"Cuma becak Aki saja yang ada atap buat sopirnya. Mau hujan, petir, angin, becak Aki mah kuat," ujarnya.
Namun, Daskim tak menampik bahwa dirinya sering kebasahan saat tidur di becak dalam kondisi hujan.
"Ya basah sudah pasti lah, namanya juga tidur di becak. Tapi nanti paginya juga kering lagi dijemur," jelasnya.
Hanya beralas kayu, dan karpet tipis, sudah lebih dari satu minggu ini Daskim tidur dalam kondisi kehujanan.
"Yang penting sarung sama baju buat salat harus tetap kering," ujarnya lagi.
Daskim mangkal di Jalan Paledang, Kota Bogor, Jawa Barat hanya memiliki tujuh baju dan tiga kain sarung.
"Satu sarung buat salat, yang dua lagi buat sehari-hari dan selimut kalau pas malam hari," katanya kepada TribunnewsBogor.com,
Sehari-harinya, Daskim mandi dan mencuci pakaian di tempat pemandian umum.
"Kalau di masjid itu untuk wudhu saja, kalau mandi disitu takutnya aki ganggu yang mau salat," ujarnya.
Selain beberapa pakaian, Daskim juga memiliki perabot lainnya seperti karpet dan dan kayu, untuk alas tidur.
Ada juga beberapa mangkuk, sendok, gelas dan tempat nasi untuk kebutuhan makannya.
"Di becak ini semuanya ada, semuanya di simpan di bawah jok. Sudah jadi istana Aki," kata pria renta ini. (Vivi Febrianti)