Cerita Tyar, Pengemis di Jakarta yang Pura-pura Kakinya Buntung Biar dapat Banyak Uang
Dalam pemeriksaan, diketahui pengemis tersebut berpura-pura berkaki buntung untuk mendapatkan rasa kasihan masyarakat.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendapatkan uang cepat-tanpa berusaha, kedua hal tersebut menjadi pendorong bagi para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) untuk menjalankan operasinya. Bahkan, guna mendapatkan uang, para PMKS pun tidak segan berpura-pura cacat untuk meraih simpati masyarakat.
Hal tersebut terungkap pada penangkapan seorang pengemis bermodus cacat kaki di Jalan Gunung Sahari Raya, tepatnya simpang Bungur, Senen, Jakarta Pusat pada Jumat (13/11) malam.
BACA : Pengemis Pura-pura Buntung Tertangkap, Lihat Cara Dia Sembunyikan Kakinya
Dalam pemeriksaan, diketahui pengemis tersebut berpura-pura berkaki buntung untuk mendapatkan rasa kasihan masyarakat.
Penangkapan pengemis penipu tersebut diungkapkan Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta, Khaidir pertama kali ditemukan oleh pihaknya saat beroperasi di sekitar Jalan Gunung Sahari, Senen, Jakarta Pusat.
Dalam penyisiran tersebut, pihaknya melihat seorang pemuda terlihat duduk mengemis di atas trotoar pada sekira pukul 20.00 WIB.
Mengetahui hal tersebut, para petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Dinas Sosial yang berada di lokasi pun segera mengamankan pemuda yang diketahui bernama Tyar (18) warga Jalan Kemayoran Timur Ketapang RT 04/05 Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Pusat itu.
Dalam pemeriksaan, diketahui pemuda kelahiran Jakarta, 1 Maret 1994 itu telah berpura-pura memiliki kaki kanan buntung.
Guna mengelabui masyarakat, Tyar yang diketahui memiliki kedua kaki yang normal itu melipat salah satu kakinya ke belakang hingga menyentuh bokong dengan tetap mengenakan celana panjang, sehingga seakan-akan kaki Tyar terlihat buntung hingga sebatas lutut.
"Kita langsung bawa yang bersangkutan ke Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Bangun Daya I, Sasana Bina Insan Cengkareng. Dia akan diperiksa dan mendapatkan pembinaan agar tidak kembali turun ke jalan," jelasnya.
Usai disalurkan ke PSBI Bangun Daya I, Tyar yang diketahui sebagai Sopir Kopaja itu pun menjalani pemeriksaan oleh petugas.
Dalam keterangannya, Tyar mengaku nekat membohongi masyarakat dengan berpura-pura berkaki buntung dan mengemis karena didorong kebutuhan hidup, yakni istrinya, Dian (17) dikatakannya kini sedang melahirkan dan dirawat di Rumah Sakit Mitra Kemayoran.
"Yang bersangkutan ngaku baru ngelakuin aksinya ini sekali, alasannya karena istrinya habis lahiran terus nggak ada biaya. Kami akan periksa lagi, apakah benar atau cuma alasannya saja," ungkap Dwi Ratih, petugas Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya I, Sasana Bina Insan Cengkareng, Minggu (15/11).
Agar aksi serupa tidak terulang, serta kesadaran Tyar akan hidup yang lebih baik tercapai, Tyar akan menjalani rehabilitasi hingga tiga bulan mendatang. Dirinya akan mendapatkan konseling dan diajarkan sejumlah keterampilan sebagai bekal berusaha selepas meninggalkan PSBI.
Penulis: Dwi Rizki