'Saya Pakai Formalin Karena Tidak Ada Jalan Lain'
Polisi menggerebek pabrik tahu berformalin milik Siti di Jalan Raya Hankam, Gang Sunter RT 7/5
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengusaha tahu formalin, Siti Maidah (30), bicara berapi-api di Polda Metro Jaya saat dihadapkan ke media, Jumat (4/12/2015).
Polisi menggerebek pabrik tahu berformalin milik Siti di Jalan Raya Hankam, Gang Sunter RT 7/5, Kelurahan Jati Murni, Kecamatan Ponddok Melati, Bekasi pada Rabu (2/12).
Siti kemudian ditetapkan sebagai tersangka. Dia mengakui sejak tahun 2011 sudah memakai formalin untuk pengawet tahu produksinya.
Selama 4 tahun ini, produksi tahu Siti dijual di Pasar Kranji, Pasar Cikarang, Pasar Jumat, dan Pasar Cipulir. Setiap hari dia memproduksi 20 - 30 kilogram tahu putih. Omzetnya per bulan mencapai Rp 30 Juta.
Saat kasusnya dirilis ke media, Siti pun bicara berapi-api ke wartawan. "Ibu dan bapak di sini tidak tahu kondisinya. Saya memakai formalin karena tidak ada jalan lain," ucap Siti.
Menurut Siti, pengawet. formalin merupakan pengawet yang paling tepat untuk tahu ketimbang pengawet lain yang disarankan BPOM.
"Saya sudah coba semua pengawet yang direkomendasikan BPOM, hasilnya tak sebaik formalin," kata Siti kepada wartawan, termasuk Wartakotalive.com, Jumat (4/12).
Menurut Siti, tahu produksinya selesai dibuat sore hari, kemudian dikirim ke pasar malam harinya, lalu oleh pedagang di pasar baru mulai dijual di pagi hari.
"Kalau pakai pengawet lain, pasti pas dijual pagi hari tahu sudah mulai asam. Pasti pedagang komplain ke saya dan saya rugi. Tapi kalau pakai formalin tidak, makanya saya pilih formalin," ucap Siti.
Siti pun sesumbar bahwa sebagian besar pengusaha tahu putih memakai formalin sebagai pengawet.
"Saya pun akhirnya memilih formalin karena diajari oleh pengusaha tahu putih yang lebih senior darinya," kata Siti.
"Saya pun makan tahu ini kok dan saya tidak mati tuh," ucap Siti dengan nada tinggi.
Sementara itu, Kasubdit Industri dan Perdagangan, Ajun Komisaris Besar Agung Marlianto, tersenyum melihat Siti yang bicara berapi-api.
"Tak semua pengusaha tahu begitu. Bulan lalu kami juga mengecek 4 pengusaha tahu putih, 3 diantaranya tak pakai formalin, hanya 1 yang pakai formalin," kata Agung.
Menurut Agung, BPOM punya daftar pengawet yang direkomendasikan. Namun, harganya memang jauh diatas formalin.
"Makanya, Dia ini (Siti), hanya ingin mengambil untung lebih besar saja," kata Agung.(ote)