Digugat Yusri Rp 100 Miliar, Ahok: 'Kami Juga Akan Penjarain Kamu'
Namun sekedar permintaan maaf belum cukup, hingga tuntutan ganti rugi senilai Rp 100 miliar
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Yusri Isnaeni (32) menggugat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama karena disebut maling. Tuntutan ganti rugi sebesar Rp 100 miliar dilayangkan Yusri kepada orang nomor satu di DKI Jakarta tersebut.
Kuasa hukum Yusri dari Posko Advokasi Pendidikan Jakarta Utara, Alexandra, menilai dampak psikologis akibat disebut 'maling' oleh pria yang akrab disapa Ahok itu begitu besar.
Menurut keterangan dari Yusri, Ahok melalui stafnya telah meminta maaf kepadanya. Namun sekedar permintaan maaf belum cukup, hingga tuntutan ganti rugi senilai Rp 100 miliar dilayangkan Yusri melalui Alexandra kepada Ahok.
Ahok sendiri berpendapat, bahwa Yusri menyalahi peraturan karena telah menguangkan Kartu Jakarta Pintar (KJP). Yusri sendiri, kata Ahok, mengaku menarik uang kontan dari KJP.
"Saya ada Pergub (Peraturan Gubernur) yang mengatur KJP enggak bisa ditarik uang kontan. Ibu itu mengaku mengambil uang kontan," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (17/12/2015).
"Hanya saya dia protes, itu dari sisi perbankan saya bisa gugat, bisa dituntut 12 tahun penjara. Karena dia gunakan ATM milik anaknya," imbuhnya.
Kini nasi sudah menjadi bubur. Ahok mengatakan, bila Yusri menggugatnya, maka Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menerapkan peraturan, di mana Yusri telah melanggar aturan dengan menguangkan KJP.
"Yasudah, kamu gugat, kami juga akan penjarain kamu. Sudah jelas kamu mencuri uang KJP. Kamu gugat, saya gugat, kita proses saja," kata mantan Bupati Belitung Timur ini.
Sementara itu, Alexandra menyayangkan sikap tidak terpuji yang diduga dilakukan orang nomor satu di DKI Jakarta itu.
Menurut Alexandra, Yusri hanya ingin menanyakan kepada gubernur mengenai penggunaan Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Tetapi secara tiba-tiba, mantan Bupati Belitung Timur itu malah meneriaki Yusri maling. Dia mengaku, apa yang telah dilakukan Ahok itu bukan menjelaskan sebagai pemimpin yang benar.
Setelah peristiwa pada Kamis (10/12) itu, Yusri, sempat mengalami permasalahan. Anak Yusri sempat mau tidak sekolah karena malu. Beruntung, dia segera memberikan pemahaman kepada buah hatinya itu.
"Ini dampak psikologisnya sangat besar terhadap ibu Yusri, makanya bagi kami tuntutan sebesar itu untuk membelajarkan Ahok. Jangan lukai orang kecil, harga harkat dan wibawa masyarakat Indonesia itu sangat mahal," kata dia