Ayah Mirna Tak Mau Curigai Orang Terkait Kematian Anaknya
Kasus Wayan Mirna Salihin (27), perempuan yang tewas usai minum kopi di sebuah mall yang diduga diracun seseorang menjadi perhatian banyak pihak.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
Mereka lekas berbicara dengan keluarga di salah satu meja.
Sementara pelayat terus berdatangan.
Sedangkan polisi-polisi muda dan anggota berdiri diluar ruang duka.
Pihak keluarga tak memperbolehkan wartawan mengambil gambar dari dekat.
Selanjutnya pembicaraan baru selesai pukul 23.00.
Kemudian Musyafak mengontak RS Polri Kramat Djati dan meminta ambulance dikirim segera.
Sekitar 15 menit kemudian ambulance tiba dan masuk sampai depan pintu ruang duka.
Peti jenazah berwarna putih itu kemudian digotong keluar dan dinaikkan ke dalam ambulance.
Ambulance kemudian dikawal dengan iring-iringan mobil polisi menuju RS Polri Kramat Djati.
Krishna mengatakan, pihaknya menduga ada tindak pidana di kasus kematian Mirna.
"Dugaannya ada (tindak pidana-red)," kata Krishna kepada wartawan,sesaat sebelum jenazah dibawa ke RS Polri Kramat Djati.
Krishna mengungkapkan, dugaan tersebut muncul setelah polisi memeriksa saksi kunci.
"Dari keterangan salah satu saksi, mungkin kematian korban tidak wajar," ujar Krishna.
Makanya, kata Krishna, untuk mengetahui itu lebih jelas dan pasti, pihaknya meminta keluarga untuk mengijinkan dilakukannya autopsi.
"Tadi kami bilang kepada keluarga bahwa kami menduga ada tindak pidana. Tapi apabila tak diautopsi, maka kasus kami tutup. Lalu keluarga setuju," ungkapnya.
"Sehabis autopsi, jenazah akan segera dibawa kembali ke sini, sebab Minggu pagi akan dimakamkan," imbuh dia.