Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapolri Minta Kasus Oknum TNI Pukul Polisi di Bekasi Tidak Dibesar-besarkan

Pasalnya kasus ini sudah bisa diselesaikan oleh komandan satuannya.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kapolri Minta Kasus Oknum TNI Pukul Polisi di Bekasi Tidak Dibesar-besarkan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti (kanan) bersama Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kiri). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Oknum anggota TNI Angkatan Laut (AL) yang memukuli polisi di Bekasi, Jawa Barat‎ sudah ditahan di Pomal ‎Lantamal III Jakarta.

Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti meminta kasus tersebut tidak perlu dibesar-besarkan. Pasalnya kasus ini sudah bisa diselesaikan oleh komandan satuannya.

"Itu sudah diselesaikan oleh komandan satuannya, tidak perlu dibesar-besarkan yang seperti itu. Itu biasa, gesekan pasti ada," tutur Badrodin, Senin (11/1/2016) di Mabes Polri Jakarta.

Terpisah, Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Kolonel (P) M Zainuddin menuturkan para pelaku lekas menyerahkan diri usai melakukan perbuatan tersebut. "Sekarang sedang diproses di sana. Mereka juga ditahan," kata Zainuddin.

Zainuddin menegaskan, pihaknya akan memproses prajuritnya itu sesuai hukum yang berlaku.

Untuk diketahui kejadian berawal saat dua anggota polisi dari Unit Lalu Lintas Polsek Bekasi Utara, babak belur dihajar sejumlah oknum TNI di gerbang Perumahan Prima Harapan, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Sabtu (9/1/2016) petang.

Berdasarkan data yang dihimpun, kedua polisi itu berinisial P dengan pangkat Inspektur Satu dan SM berpangkat Brigadir Kepala. P merupakan Kepala Unit Lantas Polsek Bekasi Utara. Sedangkan SM, anggota P.

Berita Rekomendasi

Kejadian berawal ketika kedua polisi itu tengah mengatur arus lalu lintas di lokasi.Tiba-tiba seorang pengendara motor yang mengenakan pakaian dinas TNI ‎berhenti menghampirinya dan menanyakan lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Perwira, Bekasi Utara ke SM.

Lantaran sedang macet, pertanyaan itu tak dijawab oleh SM dan memilih terus bekerja mengatur lalu lintas. Tak disangka sejumlah penumpang mobil yang menjadi iring-iringan anggota TNI itu membuka kaca dan menantang korban.

SM mengacuhkan tantangan dan memilih beristirahat di sebuah warung. Namun sejumlah penumpang mobil itu turun dan langsung mengeroyok SM.
Melihat anggotanya dipukuli, P bergegas berlari ke arahnya untuk melerai. Bukannya, berhenti para pelaku malah mengeroyok P.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas