Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Petentang-petenteng Ngaku Anggota FBR, Samsul Bonyok Dipukuli Warga

Syamsul mengaku sebagai anggota ormas FBR Gardu 0208 Jangkar Kala, Puri Beta Ciledug, Tangerang.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Petentang-petenteng Ngaku Anggota FBR, Samsul Bonyok Dipukuli Warga
Warta Kota/Andika Panduwinata
Samsul Bahri 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Syamsul Bahri (26) berlagak petantang-petenteng mendatangi toko mebel di Jalan Sayur Asem RT 02 RW 06 Kelurahan Joglo, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat milik Ali Mansyur (34) pada Minggu (10/1/2016) sekitar pukul 22.30 WIB.

Syamsul mengaku sebagai anggota ormas FBR Gardu 0208 Jangkar Kala, Puri Beta Ciledug, Tangerang.

Pemuda berumur 26 tahun itu meminta uang secara paksa kepada Ali. Ia bermodus mengeluarkan kwitansi dengan alasan untuk uang rokok.

Korban yang tak senang terhadap perlakuan pelaku yang semena-mena ini lantas berteriak. Pedagang mebel itu meneriaki Syamsul maling.

"Pelaku mengaku anggota ormas, memeras korban sehingga korban teriak maling. Warga sekitar dan korban juga kesal dengan ulah pelaku ini," ujar Kapolsektro Kembangan, Kompol Imam Santoso kepada Warta Kota di kantornya pada Senin (11/1/2016) pagi.

Alhasil, pelaku pun menjadi bulan-bulanan warga. Massa geram dengan tingkah laku pelaku sehingga melakukan pengeroyokan.

"Masyarakat merasa terganggu dengan ulah oknum ormas ini, hingga terjadilah pengeroyokan," ucap Imam Santoso.

Berita Rekomendasi

Akibat pengeroyokan tersebut, pelaku pun babak belur. Syamsul menderita luka lebam dan memar di pipi sebelah kiri.

Mulutnya bengkak, mata kirinya bonyok. Bahkan 4 baris giginya patah.

"Awalnya pelaku terlebih dahulu meminta uang kepada korban sebesar Rp. 250.000. Tersangka ini juga sempat mengambil paksa uang Rp. 60.000 di atas meja toko mebel itu," kata Kanit Reskrim Polsektro Kembangan, AKP Widodo.

Widodo menambahkan pelaku segera diamankan ke Mapolsektro Kembangan saat diamuk massa. Pihaknya juga akan memeriksa lebih lanjut terkait kasus ini.

"Diimbau kepada Kamtibmas di sekitar tempat kejadian perkara agar dapat meredam amuk massa secara luas soal kasus ini," papar Imam. (Andika Panduwinata)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas