TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Gerindra akan menyaring tujuh menjadi tiga nama kandidat calon gubernur DKI Jakarta untuk kemudian diserahkan kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra pada akhir Juni 2016 mendatang.

Ketua Tim Penjaringan Calon Gubernur dari DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Syarif mengatakan, sampai pada tahapan itu, ketujuh calon harus melakukan sosialisasi dan komunikasi kepada masyarakat Jakarta.

"Jadi setelah acara tadi, maka kami meminta kedelapan orang ini untuk memulai pada 1 Febuari hingga Mei mendatang untuk melakukan sosialisasi dan komunikasi kepada masyarakat DKI," ujar Syarif di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Rabu (27/1/2016).

Sosialisasi diserahkan kepada masing-masing bakal calon gubernur. Setelah sosialisasi, dokumentasi dari sosialisasi tersebut diserahkan kepada tim penjaringan Gerindra.

Kemduian, pada April-Mei, tim penjaringan calon gubernur Gerindra akan melakukan survei. Survei itu akan menunjukan hasil dari sosialisasi para bakal calon gubernur.

"Nanti dari survei itu, akan kami kerucutkan menjadi 3 orang saja dan akan kami sampaikan kepada DPP. Nanti DPP yang akan melakukan fit and proper tes kepada ketiga calon gubernur tersebut," kata Syarif.

Setelah mendapatkan nama calon Gubernur, Gerindra akan melakukan komunikasi kepada partai koalisi untuk mencari calon Wakil Gubernur, "Yang pasti kita sudah akan calonkan posisi Gubernur," imbuhnya.

Pada acara penjaringan Partai Gerindra yang berlangsung pada Rabu (27/1/2016), empat dari delapan nama hadir.

Keempat orang itu, yakni Wakil Ketua Dewan Pembina Sandiaga Uno, Anggota DPR RI Biem Benjamin, anggota DPRD DKI Mohamad Sanusi, dan Ketua DPD DKI Jakarta Mohamad Taufik.

Sedangkan, keempat orang lainnya berhalangan untuk hadir. Mereka menyatakan siap untuk mengikuti semua proses dari penjaringan.

Sementara untuk keempat bakal calon yang tidak hadir seperti Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Sekretaris Daerah DKI Saefullah, Mantan Pangdam Jaya Mayjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, dan Sekjen DPP Gerindra Ahmad Muzani, hanya Sjafrie yang menolak karena sedang melanjutkan pendidikan.

Sedangkan tiga lainnya tidak menolak untuk dijaring menjadi calon gubernur tapi masih ditunggu, "Empat orang yang tidak datang masih ditunggu dan jika mau ikut dalam penjaringan maka harus sosialisasi ke masyarakat," jelasnya.