Warga Biasa di Kalijodo pun Ikut Resah
Mereka malah membuka usaha seperti warung, untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kawasan Kalijodo, Jakarta Utara, dikenal sebagai kawasan prostitusi. Meski begitu, kawasan tersebut tidak hanya ditempati para PSK, tetapi warga yang mencari rejeki dari sana.
Warga dan PSK berbaur bersama. Mereka menjalani hidup tanpa saling ganggu. Bahkan, warga tetap menjalankan ibadah di masjid yang berada di kawasan Kalijodo tersebut.
Warga tidak mencampuri atau menghakimi para PSK tersebut. Mereka malah membuka usaha seperti warung, untuk memenuhi kebutuhan hidup.
"Yang dibilang PSK ya PSK, ada juga yang ibu rumah tangga. Berbaur, biasa. Namanya manusia," kata Lusi, salah seorang warga Kalijodo, kepada KompasTV, Sabtu (13/2/2016)
Lusi mengatakan, dia tidak setuju warga di sana direlokasi ke rusun. Menurut dia, walau kawasan tersebut adalah ruang terbuka hijau, namun mereka sudah turun menurun tinggal di sana.
"Kami punya AJB (akta jual beli), ada bayar PBB juga," ucap dia.
Dia mengaku resah dengan pendataan yang dilakukan pihak kepolisian mulai Jumat (12/2/2016) malam. Setiap rumah didata untuk mengetahui kepemilikan dan berapa KK yang tinggal di rumah tersebut.
"Warga jadi Resah. Dari keluarahan dan kecamatan belum ada omongan pembongkaran, hanya dari media. Tiba-tiba polisi datang mendata," ujarnya.
"Pak Ahok juga terlalu arogan. Belum ada konfirmasi omongan ke warga, mau nurunin pasukan TNI, polisi, tank, emang kita teroris? Kan bisa ngomong baik-baik, duduk bareng, beri solusi. Jangan bak-bik-buk. Diajak omong baik-baik," harapnya.