Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Angkut Kursi, Lemari, Kasur, dan Bantal Bekas Kafe Kalijodo

Barang-barang itu pun diketahui berupa meja, kursi, lemari, kasur, atau bantal.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Warga Angkut Kursi, Lemari, Kasur, dan Bantal Bekas Kafe Kalijodo
Warta Kota
Warga mengangkut barang bekas pakai dari cafe di Kalijodo yang ditinggalkan pemiliknya. 

Pantaun Warta Kota lainnya, beberapa tempat hiburan memang terbilang sudah dikosongkan oleh pemiliknya. Sejumlah pemilik‎ bangunan yang sudah selesai mengosongkan tempat tinggal mereka, barang-barang mereka ditumpuk di suatu tempat.

Barang-barang mereka pun ada juga didayagunakan warga lain untuk dijual. Barang tersebut djual dengan keuntungan mendapatkan uang dari tukang loak.

Karyono (58), seorang pemilik warung makan di depan Gereja Bethel Indonesia (GBI) Kepanduan, mengaku ikut membantu pemilik bar dan cafe untuk mengosongkan barang-barang yang masih bisa dijual atau diloakkan.

"Emang ada barang yang ditinggalin pemiliknya, makanya warga pada ngambil buat di rusun mereka nanti tinggal. Tapi ini memang sejak Sabtu kemarin kita sudah bantu-bantuin yang punya bar dan cafe di dekat sini untuk angkut barang mereka," katanya.

Ia melanjutkan, "Kalau yang punya bar udah mempercayakan kami untuk menjual benda-benda di dalam bar yang tidak terpakai dan dibawa sama yang punya," lanjutnya.

Dirinya menjelaskan, sebelum mulai membantu-bantu untuk menjual barang yang sudah tidak dipakai, pemilik bar dan cafe tersebut sudah memanggil teknisi untuk mengosongkan pendingin udara (Air Conditioner) serta berbagai perangkat audio di dalam bar tersebut.

"Kalau di bar yang saya bantu, itu ada sekitar 30 AC, soalnya di setiap kamar PSK (Pekerja Seks Komersial) itu ada satu unit AC dibagi untuk dua ruangan, makanya baru pas yang benda-benda itu sudah dibawa sama pemilik, baru kita masuk mengambil barang yang masih bisa dijual," tambahnya.

Berita Rekomendasi

Diakui pria bertubuh kurus ini, untuk mendapatkan upah dari pemilik bangunan saat ikut membantu membongkar AC dan audio yang ada di dalam bar‎, juga tak menentu.

"Cuma kalau ada memang barang-barang yang tidak dipakai dan bisa dijual ke pemulung gerobak, ya jual aja. Kalau enggak, sama pemilik kafenya itu ngasih uang rokok sama minum pas bantuin bongkarin. Misal ada barang gak kepakai, kita jual ke pemulung, kita bagi dua hasilnya sama pemilik. Bisa juga begitu," paparnya.

Seorang pemulung gerobak, Imam (37) mengaku datang ke kawasan Kalijodo untuk mendapatkan rezeki lebih. Pasalnya ia mengetahui banyak benda-benda rongsok yang masih bisa dijual di Kalijodo.

Menurutnya kembali, benda yang paling banyak dijual kembali dan laku di masyarakat yakni besi, paralon, kabel ac, triplek, dan berbagai produk plastik.

"Lumayan mas, kalau disini banyak besi dan triplek yang sudah gak kepakai, jadi bisa kita jual dengan harga lumayan ke pengepul, kalau hari biasa barang rongsoknya‎ paling cuman dapet di bawah Rp 100 ribu, tapi kalau disini ya lumayan bisa dua sampai tiga kali lipat. Ini Saya pas lagi lewat kebetulan diminta sama tukang yang punya bar untuk bantuin ngosongin, nanti saya yang bayar ke dia sesuai dengan nominal barang‎ bekas yang ada," paparnya.

Penulis: Panji Baskhara Ramadhan

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas