Sekelumit Cerita Polwan Intai Klinik Aborsi Sempat Diusir Sang Dokter
Polisi melakukan penyelidikan kurang lebih 2 pekan sampai akhirnya 2 klinik aborsi di kawasan Raden Saleh, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat dibongkar
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi melakukan penyelidikan kurang lebih 2 pekan sampai akhirnya 2 klinik aborsi di kawasan Raden Saleh, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat dibongkar polisi.
Bripka Eka, nama polisi wanita (Polwan) yang menyusup kedua lokasi klinik aborsi itu.
Dia bertugas di Subdit Sumdaling Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
Dia mengaku hanya dua kali datang ke lokasi dua klinik aborsi itu.
Masing-masing klinik ia datangi sekali untuk mengetahui siapa saja pasien, lalu penggerebekan pun dilakukan pada Jumat (19/2/2016).
"Sebab memang tak bisa terlalu sering. Pasti akan ketahuan kalau terlalu sering datang," kata Eka kepada wartawan, termasuk Wartakotalive.com di salah lokasi klinik aborsi, Rabu (24/2/2016).
Pertama yang Ia datangi klinik di Jalan Cisadane 4 di kawasan Raden Saleh pada Kamis (18/2/2016).
Tapi sebelum datang, Eka sudah menjalin kontak lebih dulu dengan klinik di Jalan Cisadane setelah mengetahui nomor kontaknya lewat internet.
Kontak Ia lakukan selama kurang lebih 2 pekan.
Bertanya segala macam terkait persyaratan aborsi disana, memancing pengakuan untuk alat bukti.
Setelah kontak dirasa cukup, barulah Eka mendatang klinik di Jalan Cisadane itu.
Saat datang, Eka sebenarnya tidak sedang hamil.
Dia datang ke sana dan mengaku sudah melakukan pemeriksaan USG dan mengaku hamil 4 bulan.
Dia mengaku hendak cerai dan ingin janin itu dibuang, sebab nantinya bisa jadi alasan perceraiannya dibatalkan.