Keluh Kesah Jemaat yang Lahir dan Nikah di Gereja Kalijodo
Di ibadah terakhirnya, kata Timotius, pihaknya mengangkat tema ibadah menerima tugas baru.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Jemaat Gereja Bethel Indonesia yang lokasinya di Kalijodo, Jakarta Utara sedih harus meninggalkan tempat ibadahnya yang sudah puluhan tahun berdiri.
Pendeta GBI Timotius Sutomo memaparkan terdapat berkisar 60 jemaat yang aktif di gereja yang lokasinya di Jalan Kepanduan II, RT 3, RW 5, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (28/2/2016).
48 tahun sudah, GBI menemani jemaatnya. Di ibadah terakhirnya, kata Timotius, pihaknya mengangkat tema ibadah menerima tugas baru.
"Ibadah menerima tugas baru. Tentunya kami tidak ingin berakhir disini. Tapi kami berharap tuhan proyeksikan dengan hal-hal yang baru. Tugas dan lembaran baru," ujar Timotius di lokasi gereja, Kalijodo, Jakarta Utara, Minggu (28/2/2016).
Para jemaat hampir 90 persen berasal di wilayah sekitar. Namun seiring berjalannya waktu, para jemaat sudah pindah dari Kalijodo. Mereka mengaku sedih harus meninggalkan tempat ibadah rutinnya itu.
"Pasti ada (yang sedih, -red) karena ada yang lahir di sini dan melangsungkan pernikahan di sini. Jadi ada yang sedih. Dan ada juga jemaat yang terkena relokasi juga. Yang relokasi ada tiga kepala keluarga," kata dia.
Terlihat puluhan jemaat di gereja itu. Setelah beribadah, mereka saling berpelukan seraya mengucapkan salam perpisahan.
"Sukses ya, sampai bertemu lagi di tempat yang baru," kata jemaat seusai beribadah.
Rencananya, mereka akan menyewa tempat tidak jauh dari gereja sebelumnya. Namun begitu, pihak gereja berharap Pemerintah Provinsi DKI menyediakan tempat relokasi jemaat untuk beribadah.
Seperti diberitakan sebelumnya, pihak Pemerintah Provinsi DKI melayangkan Surat Peringatan 3 (SP 3) terhadap warga yang mendirikan bangunan di atas zona hijau di Kalijodo, perbatasan Jakarta Utara dan Jakarta Barat.
Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi mengatakan hampir semua kepala keluarga (KK) sudah bersedia untuk direlokasi ke rumah susun Marunda. Dari 202 KK sudah 198 KK yang mendaftar.