Puluhan Pengguna Narkoba Di Jalan Bendi Panik Digerebek Aparat Gabungan
Aparat gabungan Polres Jakarta Selatan dan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI mengerebek sebuah rumah di Jalan Bendi Raya Ujung RT 12/09, Ke
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aparat gabungan Polres Jakarta Selatan dan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI mengerebek sebuah rumah di Jalan Bendi Raya Ujung RT 12/09, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (2/3/2016) pagi.
Kedatangan mereka membuat heboh masyarakat yang tinggal di dekat rel kereta api Tanah Kusir itu.
Aparat Satuan Narkoba Polrestro Jakarta Selatan yang menggunakan polo shirt merah mulai menyisir gang yang mempunyai lebar sekitar 50 centimeter.
Tepat di sebuah rumah kontrakan, di Jalan Bendi Raya Ujung RT 12/09 nomor 109 polisi mendobrak pintu rumah bangunan semi permanen.
Kepanikan terlihat dari para pengguna narkoba yang sedang asik menggunakan barang haram jenis sabu itu.
Boncel (45) salah seorang pengguna hanya menggunakan kaos putih tak berdaya ketika diciduk.
Pihak Satnarkoba Polres Jakarta Selatan menemukan dua alat hisap sabu dan beberapa bekas suntikan dan lintingan ganja.
Bahkan, ada beberapa bekas sabu yang dilempar ke atas loteng dan membuat aparat kepolisian hingga naik ke atas genteng.
Sebanyak 20 pengguna narkoba yang digrebek langsung dikumpulkan di sebuah lapangan serba guna.
Mereka menjadi tontonan warga yang kaget dengan penggerebekan tersebut.
Pihak BNNP DKI langsung melakukan tes urine terhadap para pengguna narkoba tersebut.
Hasilnya ke dua puluh pengguna narkoba itu teridentifikasi menggunakan narkoba jenis sabu.
20 orang itu terdiri dari 15 pria dan 5 orang wanita langsung dibawa menggunakan truk kepolisian menuju Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Bukan hanya itu, petugas juga mengamankan tiga bilah senjata tajam sejenis samurai yang dimiliki para pelaku.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Wahyu Hadiningrat mengatakan penggerebekan ini merupakan informasi dari masyarakat dan intelejen kepolisian yang melaporkan soal adanya transaksi narkoba selama 6 bulan terakhir.